Kamis 24 Aug 2023 22:42 WIB

Timnas Indonesia ke Final Piala AFF U-23, Saatnya Bawa Pulang Trofi

Jangan anggap kekalahan di final Piala AFF tidak akan menyakitkan.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Timnas Indonesia U-23 unggul lebih dulu di babak pertama menghadapi Thailand U-23 di babak semifinal Piala AFF U-23 2023. Laga tersebut digelar di Rayong Provincial Stadium, Kamis (24/8/2023) malam WIB.
Foto: Dok. PSSI
Timnas Indonesia U-23 unggul lebih dulu di babak pertama menghadapi Thailand U-23 di babak semifinal Piala AFF U-23 2023. Laga tersebut digelar di Rayong Provincial Stadium, Kamis (24/8/2023) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sepak bola Indonesia Akmal Marhali mengatakan kemenangan 3-1 timnas Indonesia U-23 atas Thailand di babak semifinal Piala AFF U-23 patut disyukuri. Menurut dia, ini berkat perjuangan yang ditunjukkan oleh Alfeandra Dewangga yang bermain tanpa beban sejak menit awal.

Indonesia unggul dua angka melalui gol cepat Kelly Sroyer dan tandukan Muhammad Ferarri. Thailand sempat memperkecil kedudukan melalui gol Chukid Wanpraphao tapi gol bunuh diri Natcha Promsomboon kembali menambah keunggulan Indonesia. Permainan berjalan dengan tensi tinggi tapi skuad Garuda Muda mampu mempertahankan fokus hingga akhir.

Baca Juga

"Para pemain tampil luar biasa semangat, kompak dan nothing to lose sehingga mereka bisa menunjukkan permainan terbaiknya," kata koordinator Save Our Soccer itu, Kamis (24/8/2023).

Ia menilai skuad Thailand tampil penuh beban sehingga tertinggal dua gol dan itu membuyarkan fokus para pemainnya. Menurut dia, beban sebagai tuan rumah dan ambisi untuk membalas kekalahan di SEA Games 2023 kemarin menjadi beban yang berat untuk dipikul para pemain. 

"Mereka bermain keras, kasar dan kehilangan akal untuk membobol gawang Indonesia," kata dia.

Indonesia selanjutnya akan menghadapi Vietnam yang menanti di babak final. Menurutnya kemenangan ini menjadi modal yang baik bagi skuad asuhan Shin Tae-yong untuk membawa pulang trofi juara pertama bagi Indonesia sejak pelatih asal Korea Selatan itu menangani timnas Indonesia. 

"Saya perlu tekankan ini adalah turnamen bergengsi bagi negara-negara Asia Tenggara, kalau menyebut Piala Ciki saya sangat tidak setuju karena ini merupakan momen di mana kita harus menunjukkan jati diri sebagai bangsa Indonesia," kata Akmal.

Ia meminta agar tidak menganggap remeh kejuaraan di level Asia Tenggara ini. Menurutnya, meskipun dianggap sebagai "Piala Ciki", negara sekuat Thailand pun mengerahkan seluruh kemampuannya untuk merebut gelar juara. Akmal berharap Indonesia juga tidak menganggap remeh Piala AFF.

"Ini ajang paling bergengsi untuk negara di kawasan Asia Tenggara. Kita jangan beranggapan dengan lolos ke Piala Asia itu lebih tinggi di atas gelar Piala AFF. Itu salah. Ibarat menaiki tangga, itu mulai dari bawah. Jadi kuasai dulu ASEAN baru ke Asia," kata Akmal. "Perlu diingat bahwa yang dicatat dalam sejarah adalah mereka yang memenangkan trofi," ujarnya menambahkan. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement