Jumat 25 Aug 2023 06:42 WIB

Dusun Cerme Lumajang Alami Kekeringan, BPBD Rutin Distribusi Air Bersih

Rata-rata setiap penyaluran air tersebut sekitar dua tangki.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas BPBD memberikan bantuan air bersih bagi warga (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Petugas BPBD memberikan bantuan air bersih bagi warga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Sebagian wilayah Desa Jatisari, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jatim, mengalami kekeringan. Hal ini terutama di Dusun Cerme Kulon dan sekitarnya.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Lumajang, Reza Aditya, menyatakan kekeringan tersebut diduga terjadi karena imbas dari banjir lahar dingin yang terjadi pada 8 Juli lalu. Kondisi itu menyebabkan ratusan kepala keluarga kesulitan untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan air.

Menurut Reza, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur sudah mengambil langkah untuk akses air bersih bagi warga Dusun Cerme Kulon. Salah satunya dengan pemasangan pipa PDAM dan dropping air bersih. "Ini dilakukan melalui BPBD Lumajang," katanya.

Ia memastikan dropping air oleh BPBD dilakukan rutin setiap dua hari sekali. Pihaknya menyalurkan dua tangki setiap kali dropping air ke wilayah tersebut.

Sementara itu, petugas logistik BPBD Lumajang, Rahmat Setyawan mengatakan, dalam sekali dropping air bersih, pihaknya menyalurkan sekitar dua sampai tiga tangki. Besaran air itu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Namun dia memastikan rata-rata setiap penyaluran air di daerah tersebut sekitar dua tangki.

"Dan dropping air bersih akan terus dilakukan selama kondisi air di Dusun Cerme Kulon Desa Jatisari masih krisis," kata dia menambahkan. Sebelumnya, 17 kabupaten/kota di Jatim dilaporkan mengeluarkan status darurat kekeringan.

BPBD Jatim berencana meminta bantuan BNPB untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto, menuturkan 13 dari 17 kota/kabupaten di antaranya berstatus siaga.

Sejumlah wilayah tersebut antara lain Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Bondowoso.

"Kemudian Kota Batu, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Tulungagung," katanya.

Sementara itu, empat wilayah sisanya berstatus tanggap darurat. Keempat wilayah, yakni Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Jember.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement