REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman menerima kunjungan kerja spesifik Komisi II DPR RI pada Kamis (24/8/2023). Kunjungan tersebut dilaksanakan untuk mengetahui kesiapan tahapan pemilu serentak tahun 2024 di Kabupaten Sleman.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyambut baik kunjungan kerja tersebut. Ia mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Sleman terus berkomitmen untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Pemilu Tahun 2024 melalui proses yang aman, jujur, adil, damai dan bermartabat.
Danang mengatakan hal tersebut diwujudkan melalui berbagai upaya, salah satunya dengan upaya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Sleman yang telah melakukan jemput bola pelayanan perekaman data e-KTP ke sekolah-sekolah.
"Saat ini ada 20.000 pemilih pemula yang tercatat di dinas Dukcapil. Sehingga dengan upaya ini diharapkan pada saat pemilu serentak tahun 2024 mereka sudah bisa memiliki e-KTP nya dan bisa ikut serta dalam pesta demokrasi tahun 2024," kata Danang, dalam keterangannya.
Danang mengungkapkan bahwa Pemkab Sleman juga telah melakukan sejumlah kegiatan untuk mendukung kesuksesan Pemilu 2024. Beberapa kegiatan tersebut di antaranya, sosialisasi pemilu di 17 kapanewon, pelaksanaan rakorda pemilu serentak, deklarasi kampanye damai, dan deklarasi pemilu damai. Dengan upaya tersebut, diharapkan partisipasi pemilih dapat meningkat pada pesta demokrasi mendatang.
Sementara itu, Ketua Tim Kunjungan, Syamsurizal, menyampaikan, kesiapan jelang pemilu serentak 2024 perlu dipastikan berjalan dengan baik. Kunjungan di Kabupaten Sleman, juga menjadi media untuk membedah kendala yang dihadapi Pemkab Sleman.
Ia menambahkan, melalui sesi diskusi, diharapkan permasalahan yang menghambat proses persiapan pemilu dapat segera teratasi dengan baik.
Menanggapi upaya yang telah dilakukan Dinas Dukcapil dalam menjemput bola pendataan generasi muda, Syamsurizal mengimbau agar Pemkab Sleman dapat memberikan arahan yang tepat. Dengan informasi yang jelas dan tepat, dapat memberikan pandangan kepada pemilih pemula dalam menggunakan haknya.
“Ada 204,8 juta pemilih di seluruh Tanah Air, dan 56 persen di antaranya adalah pemilih pemula. Kami dari Komisi II selalu mengingatkan kepada Pemerintah Daerah agar betul-betul memberikan arahan kepada anak muda kita yang baru mulai memilih," ungkapnya.