Jumat 25 Aug 2023 09:10 WIB

Badan Geologi Ungkap Asal-Muasal Suara Dentuman di Sumenep

Ia memastikan proses water-hammer tidak membahayakan di permukaan tanah.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Layar seismograf
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Layar seismograf

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wilayah Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep mengalami suara dentuman atau ketukan dari dalam tanah, beberapa waktu lalu. Situasi ini membuat para ahli termasuk Badan Geologi turut menelitinya.

Plh Kepala Badan Geologi, Hermansyah mengatakan, suara misterius di Kabupaten Sumenep diperkirakan berasal dari proses water-hammer dari sumber getaran gempa swarm. Ia memastikan proses water-hammer tidak membahayakan di permukaan tanah. 

Baca Juga

Meksipun demikian secara regional, kata dia, suara misterius ini dapat mengindikasikan adanya potensi sesar aktif. "Walaupun posisi kemungkinan bukan di wilayah Moncek Tengah," kata dia.

Lebih detail, hasil kajian tim di lapangan menemukan suara disertai getaran terdengar sangat jelas pada 12 Agustus 2023. Saat itu terdapat informasi air di dalam sumur ikut bergoyang.  Suara ini sudah terdengar dari empat hari sebelumnya namun tidak terasa ada getaran. 

Hasil pemetaan geologi cepat semi detil pada radius 500 meter (m) menunjukkan litologi hingga sekitar 100 m di bawah permukaan tanah terdapat batu gamping kalkarenit. Kemudian juga terdapat napal gampingan dengan tekstur klastik dan struktur berlapis.

Tim juga menemukan terdapat pembentukan gua akibat proses karstifikasi pada radius 500 m hingga kedalaman 100 m diperkirakan minim terbentuk. Kemudian berdasarkan sifat keteknikan batuan, nilai Geological Strength Index (GSI) untuk kalkarenit sekitar 45 hingga 50 sedangkan napal sekitar 50 hingga 55 atau fair rock yang dapat disebandingkan dengan Formasi Pasean. Bidang diskontinuitas pada bidang pelapisan dan beberapa retakan/kekar merupakan zona lemah dari karakter batuan ini.

Selanjutnya, hasil pemetaan hidrogeologi cepat semi detil menunjukkan terdapat dua akuifer  hingga kedalaman 100 m di bawah muka tanah. Muka air tanah 10 m di bawah muka tanah setempat, di bagian barat laut dijumpai sumur artesis. Apabila melihat daerah topografi di sekitarnya, daerah tinggian dengan beda elevasi 40 hingga 60 meter berada di bagian selatan.

Berdasarkan peta hidrogeologi potensi akuifer di lokasi ini melalui celahan dan rekahan, kata dia, diperkirakan sumber air tanah dalam dapat berasal dalam tanah dan dikontrol struktur geologi. Akuifer berada pada batu gamping kalkarenit sedangkan napal berfungsi sebagai bidang penyekatnya. 

Menurut dia, karakter akuifer diperkirakan kombinasi antara ruang akuifer celah dan ruang antar butir. Perkiraan arah aliran air tanah mengalir relatif ke arah utara.

Menurut dia, informasi historis kejadian dan kondisi geologi menunjukkan hipotesis terjadinya suara yaitu suara berasal dari proses water-hammer. Dengan kata lain, terdapat efek water-hammer yang terjadi ketika aliran air tiba-tiba mengalami peningkatan. Kemudian tekanan air secara mendadak dalam sebuah saluran dan menekan udara yang terjebak. 

Kondisi itu menyebabkan gelombang tekanan tinggi bergerak mundur melalui saluran. Kemudian juga menyebabkan suara ketukan atau getaran karena proses penambahan tekanan air yang kemungkinan berasal dari gempa bumi swarm. "Yang relatif kecil kekuatannya," jelasnya.

Gempa swarm merupakan serangkaian gempa kecil yang terjadi dalam waktu relatif singkat di area geografis tertentu. Gempa-gempa ini biasanya memiliki magnitudo yang rendah dan tidak memiliki gempa utama yang jelas sebagai pemicu. Gempa swarm sering terjadi dalam periode yang singkat dan bisa berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari.

Meskipun gempa-gempa dalam swarm umumnya tidak terlalu merusak, ini dapat memicu kekhawatiran. Hal ini karena intensitas relatif rendah dan frekuensinya yang tinggi/sering.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement