REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) akan memulai pelatihan penerbangan untuk pilot-pilot tempur Ukraina dengan jet-jet F-16 pada Oktober mendatang, demikian diumumkan Pentagon pada Kamis (24/8/2023).
Pelatihan ini akan dimulai setelah para pilot menerima pelatihan bahasa Inggris bulan September depan, kata juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder. Pelatihan penerbangan akan berlangsung di Arizona. Beberapa pilot dan puluhan kru perawatan pesawat akan mengikuti pelatihan tersebut, tambah Ryder.
Pada hari Ahad lalu, Denmark dan Belanda berjanji untuk menyumbangkan F-16 ke Ukraina. Pemenuhan keinginan lama Ukraina akan F-16, yang dikatakan akan membantu memperkuat pertahanan udara dan membantu serangan balik terhadap invasi Rusia pada tahun 2022.
Perdana Menteri Norwegia pada hari Kamis (24/8/2023), mengatakan bahwa negaranya juga akan memberikan F-16 kepada Ukraina. Sementara itu, Denmark juga telah mulai melatih delapan pilot Ukraina untuk menerbangkan F-16.
Mereka telah tiba di pangkalan udara militer Denmark di Skrydstrup bersama dengan 65 personel yang akan dilatih untuk merawat dan memperbaiki jet-jet tersebut.
Pekan lalu, Ukraina mengatakan bahwa mereka tidak akan dapat mengoperasikan jet-jet tempur F-16 buatan AS pada musim gugur dan musim dingin mendatang. Ukraina telah berulang kali meminta sekutu Baratnya untuk memasok F-16 ke negara itu, yang menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy akan menjadi sinyal bahwa invasi Rusia akan berakhir dengan kekalahan.
Presiden AS Joe Biden mendukung program pelatihan bagi pilot Ukraina untuk menggunakan F-16 pada bulan Mei. Barat mengatakan bahwa mereka ingin membantu Ukraina mengalahkan Rusia, namun berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak ingin memicu konfrontasi langsung antara aliansi militer NATO yang didukung oleh AS dan Moskow.