Jumat 25 Aug 2023 16:48 WIB

Api Semakin Meluas, 80 Persen Lahan TPA Sarimukti Hangus Terbakar

Selain pergerakan api yang cepat, kepulan asap juga menjadi hal yang coba ditenangkan

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus Yulianto
Api membakar tumpukan sampah di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Api membakar tumpukan sampah di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Proses pemadaman api di TPA Sarimukti, masih berlangsung, terhitung hampir sepekan setelah laporan kebakaran diterima pada Senin (21/8/2023). Meski proses pemadaman terus dilakukan, namun kobaran api terus meluas dan telah menghanguskan sekitar 80 persen dari total luas TPA Sarimukti. 

"Dari kemarin juga api sudah menyebar, saat ini lahan yang terbakar sudah mencapai 19 hektar lebih, dari luas total 25 hektar di TPA Sarimukti," kata Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Yusuf Hidayat  saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (25/8/2023). 

Baca Juga

Yusuf mengatakan, hingga hari ini, Diskar PB Kota Bandung terus menerjunkan armada pemadam ke lokasi. Kota Bandung sendiri diberikan tanggung jawab untuk memadamkan api di zona satu yang memiliki luas kurang lebih 3,75 hektar. 

Dia menambahkan, armada pemadam yang saat ini tengah berjuang memadamkan api di TPA Sarimukti bukan hanya berasal dari Kota Bandung dan wilayah-wilayah Bandung Raya, namun juga sejumlah wilayah lain. Wilayah di luar lingkar Bandung Raya seperti Kerawang, Cianjur, hingga Purwakarta, kata dia, juga telah menerjunkan armada untuk membantu menaklukkan si jago merah. 

"Mudah-mudahan bisa lebih masif pemadamannya. Sekarang juga sudah ada Incident Command nya yaitu dipegang oleh Diskar Bandung Barat," ujarnya. 

Yusuf mengatakan, luas sebaran titik api telah menjangkau seluruh zona di TPA Sarimukti. Sehingga, dia mengaku, belum dapat memprediksikan kapan api dalam sepenuhnya dipadamkan. 

Menurutnya, faktor lain seperti kontur tanah yang rawan ambles, tumpukan sampah yang menggunung, hingga hembusan angin kencang menjadi salah satu penyebab cepatnya arus sebaran api. 

"Kita juga perlu hati-hati, apalagi sampah kan mengandung gas. Khawatirnya meledak. Makanya, teman-teman damkar juga perlu waspada dalam melakukan proses pemadaman," kata Yusuf. 

Selain pergerakan api yang cepat, kepulan asap juga menjadi hal yang coba ditenangkan oleh aparat pemadam, ujar Yusuf. Tebal dan pekatnya kepulan asap, kata dia, membuat proses pemadaman berjalan alot karena berkurangnya jarak pandang. 

"Yang paling mengganggu memang sebenarnya adalah kepulan asap. Karena kepulannya sangat pekat dan tebal. Jadi di jarak pandang 20 meter sudah hampir tidak terlihat sama sekali," ungkapnya. 

Sementara itu, Pemprov Jabar telah mengerahkan helikopter untuk penyemprotan air dari udara (water bombing). Yusuf berharap, melalui sinergi ini, upaya pemadaman dapat lebih optimal dan api dapat segera dijinakkan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement