Jumat 25 Aug 2023 17:09 WIB

Perkuat Ekosistem Ekonomi Syariah, BSI Jalin Kerja Sama dengan Republika  

Kerja sama ini dilakukan untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Direktur Retail Banking PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Ngatari (kiri) bersama Direktur PT Republika Media Mandiri Arys Hilman Nugraha menunjukan dokumen penandatanganan nota kesepahaman antara PT Bank Syariah Indonesia Tbk dengan PT Republika Media Mandiri tentang layanan perbankan syariah di Jakarta, Jumat (25/8/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Retail Banking PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Ngatari (kiri) bersama Direktur PT Republika Media Mandiri Arys Hilman Nugraha menunjukan dokumen penandatanganan nota kesepahaman antara PT Bank Syariah Indonesia Tbk dengan PT Republika Media Mandiri tentang layanan perbankan syariah di Jakarta, Jumat (25/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI)  menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan PT Republika Media Mandiri terkait produk dan layanan perbankan syariah di Jakarta, Jumat (25/8/2023). Kerja sama ini dilakukan untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah melalui Smart BSI di lingkungan pesantren yang menjadi komunitas Republika.

Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta berharap dengan adanya kolaborasi antara BSI dan Republika dapat mendorong ekosistem ekonomi syariah, khususnya di komunitas pesantren dan sekolah Islam yang bertaut dengan Republika. Ia juga berharap, jaringan yang dimiliki oleh Republika dapat ikut bergabung menjadi agen Smart BSI.

Baca Juga

"Kalau di konteks media kan selama ini kami sudah bekerja sama (dengan Republika), sehingga kemudian kami juga berkolaborasi di layanan perbankan," kata Bob.

Dalam sambutannya, Direktur Retail Banking BSI Ngatari mengatakan, saat ini BSI sedang serius menggarap BSI Smart.  Salah satunya, BSI menjadikan pesantren agen BSI Smart agar bisa memberikan dampak positif bagi pengembangan pasar syariah. 

Diketahui, jumlah pesantren di Indonesia saat ini mencapai 39.167 pesantren. Saat ini, sudah ada lebih dari 200 agen BSI yang merupakan Laku Pandai layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif. Diharapkan, kerja sama dengan Republika ini menjadi salah satu upaya memperluas market share keuangan syariah dan peningkatan inklusi perbankan syariah di Indonesia, khususnya di pesantren. 

"Mengingat pesantren memiliki ekosistem yang bisa membangun ekonomi dan keuangan syariah melalui optimalisasi potensi ekonomi yang ada di internal dan masyarakat lingkungan sekitar pesantren," ujar Ngatari.

Sementara, Direktur Utama Republika Arys Hilman Nugraha mengatakan, kerja sama ini merupakan bagian tolong menolong di jalan kebajikan dan takwa. Kerja sama ini diharapkan dapat memperbesar ekosistem Islam dalam hal keuangan. 

Dengan Republika yang sudah memiliki ekosistem pesantren, masjid, sekolah Islam dan lainnya sangat tepat bila menjadi perantara untuk merekrut para santri agar bisa menjadi agen BSI Smart.  "Kerja sama ini, Republika akan membina pesantren agar bisa menggunakan BSI Smart dan menjadi agen BSI Smart," ujar Arys.

Tak hanya itu, ke depannya Republika juga akan berkolaborasi memberikan literasi finansial ekonomi syariah di tiap acara yang diselenggarakan oleh media Islam terbesar di Indonesia tersebut. Misalnya, dalam pameran buku yang diselenggarakan oleh Republika. Nantinya, di dalamnya akan ada kegiatan literasi finansial.

"Jadi digabung antara literasi baca tulis yang merupakan wilayahnya Republika dengan upaya meningkatkan literasi ekonomi syariah yang merupakan wilayahnya BSI. Kita sama-sama memperbesar ekosistem Islam dalam hal keuangan," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement