Jumat 25 Aug 2023 17:48 WIB

Gaya Hidup Halal Meningkat, Wapres Dorong Pengembangan Industri Kesehatan Syariah  

Hal ini karena tren gaya hidup halal semakin populer di tengah masyarakat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
Foto: Prayogi/Republika
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong pengembangan industri kesehatan syariah untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Hal ini karena tren gaya hidup halal semakin populer di tengah masyarakat.

Saat ini, kata Kiai Ma'ruf, semakin banyak Muslim di Indonesia menggunakan produk dan layanan halal karena tuntutan syariah.

Baca Juga

"Pelayanan kesehatan yang sesuai kaidah Islam semakin dibutuhkan. Untuk itu, pemerintah terus mendorong pengembangan industri kesehatan syariah di Indonesia,” ujar Kiai Ma’ruf ketika memberikan sambutan secara daring pada The 5th International Islamic Healthcare Conference And Expo (IHEX) 2023 di Jakarta, Jumat (25/8/2023).

Kiai Ma'ruf mengingatkan dalam membangun pelayanan kesehatan halal, pemangku kepentingan juga harus fokus untuk mengembangkan ekosistemnya. Karenanya, dalam acara yang diselenggarakan Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) itu, Kiai Ma'ruf mendorong adanya laboratorium, klinik, farmasi, alat kesehatan, makanan dan minuman halal.

Tidak hanya itu, Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syarih ini juga menekankan bahwa industri kesehatan syariah harus dilengkapi dengan layanan pendukung yang juga mengedepankan nilai-nilai syariah.

"Selain itu, pengembangan industri kesehatan syariah juga perlu berorientasi pada sumber daya manusia dengan kompetensi syariah, serta pembiayaan keuangan syariah, dan jasa-jasa pendukung lainnya yang berstandar halal,” ujarnya.

Kiai Ma'ruf juga mengapresiasi peran MUKISI yang telah mendorong ditetapkannya 31 rumah sakit berstatus syariah dan sebanyak 72 rumah sakit Islam yang berkomitmen untuk berkompetensi syariah. Dia berharap hal itu dapat diadopsi oleh rumah sakit Islam lainnya.

“Capaian ini hendaknya terus diakselerasi, agar dapat menjangkau seluruh anggota MUKISI, yang saat ini ada sekitar 500 rumah sakit Islam dan tersebar di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Secara khusus, Wapres meminta MUKISI untuk terus konsisten dan berkelanjutan memberikan edukasi dan literasi mengenai layanan kesehatan syariah bagi masyarakat.

“Ke depan, saya minta MUKISI agar konsisten melakukan sosialisasi dan edukasi, mendorong peningkatan literasi dan kesadaran masyarakat tentang layanan kesehatan syariah, dan memperluas kolaborasi guna semakin mengukuhkan ekosistem kesehatan syariah nasional,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement