Jumat 25 Aug 2023 19:32 WIB

LAZISNU PBNU Salurkan Bantuan untuk Jama’ah Masjid Luar Batang

LAZISNU PBNU dalam menyalurkan fidyah biasanya menyasar warga duafa

Red: Agung Sasongko
LAZISNU PBNU dalam menyalurkan fidyah biasanya menyasar warga duafa
Foto: istinewa
LAZISNU PBNU dalam menyalurkan fidyah biasanya menyasar warga duafa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --NU Care-LAZISNU PBNU secara rutin menyalurkan bantuan bagi jama’ah Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Bantuan yang disalurkan berupa makanan dalam bentuk nasi kotak beserta paket kurma sebagai menu berbuka bagi jama’ah yang menjalankan puasa sunnah Senin Kamis.

Pengurus LAZISNU PBNU, Syarifuddin menyebut pihaknya istiqamah menyalurkan bantuan tersebut, yang tidak hanya diterima oleh para jama’ah melainkan juga dinikmati oleh para musafir dan peziarah di Masjid Luar Batang.

Baca Juga

“Kami konsisten, istiqamah menyalurkan bantuan ini untuk para jama’ah, peziarah dan musafir yang berada di Masjid Luar Batang. Terhitung sejak awal Juni hingga bulan Agustus ini, tiga bulan, setiap hari Senin dan Kamis LAZISNU menyalurkan fidyah dalam bentuk makanan untuk buka puasa bagi jama’ah di sini,” ungkap Syarifuddin usai penyaluran fidyah kepada jama’ah di halaman Masjid Luar Batang, Kamis (24/08/2023).

Ia menjelaskan bahwa LAZISNU PBNU dalam menyalurkan fidyah biasanya menyasar warga duafa yang berada di sekitar pesantren, masjid atau mushola, sebagai sarana dakwah dan syiar Islam.

“Kami mengutamakan penyaluran fidyah ini kepada orang-orang yang membutuhkan, dan biasanya kami menyasar tempat-tempat yang menjadi basis atau tempat berkumpulnya umat Islam, karena untuk kepentingan dakwah dan syiar Islam, seperti di pesantren, masjid, dan mushola,” papar Syarifuddin, Manajer Kelembagaan NU Care-LAZISNU PBNU.

Penyaluran fidyah di Masjid Luar Batang, lanjutnya, menjadi salah satu tujuan utama untuk kepentingan dakwah, serta dalam rangka mendekatkan masyarakat dan menghidupkan masjid agar lebih semarak. Pihaknya pun merasa beruntung dapat melakukan kerja sama dengan DKM Masjid Luar Batang yang tidak pernah sepi dikunjungi peziarah.

“Dan kita pun sudah kenal betul dengan Habib Husein bin Abubakar Alaydrus, yang datang dari Hadramaut (Yaman) pada zaman VOC dulu. Beliau adalah tokoh yang menjadi tempat berguru para ulama kita. Dan silaturahmi kita ini menyambungkan sanad, juga agar semangat dakwah beliau tetap kuat. Dan kita harus bekerja sama memperkuat masjid ini,” tegas Ending, biasa disapa.

Lebih lanjut, Ending mengatakan penyaluran fidyah tersebut bersumber dari dana yang dihimpun oleh NU Care-LAZISNU PBNU melalui website crowdfunding NUcare.id, juga melalui kemitraan dengan marketplace Tokopedia dan Shopee.

“Sumber dananya berasal dari dana fidyah yang dihimpun melalui kemitraan dengan Tokopedia dan Shopee. Juga penghimpunan fidyah melalui crowdfunding kami sendiri, yaitu NUcare.id,” ucap Ending, biasa disapa.

Sementara itu, Sekretaris DKM Masjid Jami’ Keramat Luar Batang, Mansyur Amin (58) berharap penyaluran fidyah untuk jama’ah Masjid Luar Batang terus berlanjut dan bisa menyasar masjid lain.

Dirinya menyebut setiap hari Senin dan Kamis ada sekitar 200 sampai 300 nasi boks yang dibagikan kepada jama’ah Masjid Luar Batang.

“Ini (bantuan) surprise juga buat kami, karena bisa sampai tiga bulan. Dan baru LAZISNU yang men-support. Dan di sini juga nggak cuma jama’ah Masjid yang menerima bantuan dari LAZISNU, tapi juga ada peziarah dari Kalimantan dan Sumatera. Selain itu juga ada musafir,” ungkap pria yang sejak 2005 mengabdi di Masjid Luar Batang.

Daeng Mansyur, sapaan akrabnya, menyampaikan ucapan terima kasih kepada LAZISNU beserta mitra yang telah menyalurkan fidyah untuk jama’ah Masjid Luar Batang.

“Terima kasih banyak kepada LAZISNU PBNU, bantuan ini sangat membahagiakan kami. Juga terima kasih kepada mitra LAZISNU, yaitu Shopee dan Tokopedia. Kebetulan saya juga pelanggan Shopee dan Tokopedia,” imbuhnya.

Ia pun mengajak kepada masyarakat luas, aghniya atau para pengusaha agar dapat menyalurkan zakat, infak, sedekah atau fidyahnya melalui LAZISNU.

“Kegiatan ini satu bulan bisa menghabiskan dana 40 juta rupiah. Jadi bisa saya sampaikan kepada masyarakat luas atau para pengusaha agar dapat menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya, juga fidyah kepada LAZISNU yang nantinya akan disampaikan kepada masyarakat yang membutuhkan dan tidak berkurang sedikit pun,” pungkasnya.

Ending menambahkan bahwa saat ini LAZISNU sudah menerapkan Good Amil Governance, dengan prinsip manajemen mutu Modern, Akuntabel, Transparan, Amanah dan Profesional (MANTAP).

“Jadi zakat, infak dan sedekah yang disalurkan, insya Allah kami pertanggungjawabkan sebaik mungkin, karena kami juga harus melaporkan ke BAZNAS, dan audit syariah Kementerian Agama,” ungkapnya.

Selain itu, tambahnya, LAZISNU juga setiap tahun mengirimkan laporan keuangan kepada Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk dilaksanakan audit.

“Kami juga bekerja sama dengan Kantor Akuntan Publik independen yang mengharuskan semua keuangan harus dilaporkan dan diaudit. Ini (audit) dilakukan setiap tahun. Selama ini kita sudah mendapatkan predikat WTP (Wajar Tanpa pengecualian),” imbuh Ending.

Di tataran internal, LAZISNU juga diawasi dengan adanya Dewan Pengawas Syariah dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

“Kami juga ketat pengawasannya oleh PBNU. Jadi bapak ibu sekalian tidak perlu khawatir untuk berzakat, infak, sedekah, menyalurkan fidyah atau donasinya di LAZISNU,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement