REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Bursa Efek Indonesia Perwakilan Aceh mencatat pelajar dan mahasiswa masih mendominasi investor pasar modal di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
“Kaum milenial Aceh masih mendominasi dari total investor pasar saham di provinsi ini,” kata Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Provinsi Aceh Thasrif Murhadi, Jumat (25/8/2023).
Ia menyebutkan investor berusia 18-25 tahun mendominasi jumlah investor di Aceh, yaitu sebesar 23.342 atau sekitar 49,2 persen dari total investor investor pasar modal sebanyak 125.139 single investor identification (SID) dan jumlah investor saham sebanyak 46.600 SID.
Kemudian, disusul rentang usia 31-40 sebesar 37,9 persen dan jika berdasarkan segi pekerjaan, investor saham di Aceh didominasi oleh pelajar atau mahasiswa sebesar 19.729 investor atau sekitar 41,6 persen. Kemudian, pegawai swasta sebanyak 35,7 persen.
Total aset di Provinsi Aceh hingga akhir Juli 2023 mencapai Rp 1,18 triliun. Ia mengatakan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan berbagai perusahaan sekuritas dan pemangku kepentingan di Aceh terus melakukan edukasi dan literasi kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Kami berkomitmen memberikan edukasi secara luas dan berkesinambungan kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di berbagai wilayah Indonesia dan Aceh khususnya,” katanya.
Ia menambahkan Bursa Efek Indonesia sangat peduli terhadap pengembangan pasar modal di Indonesia. Tidak hanya dengan peningkatan investor, tapi juga dengan peningkatan literasi pasar modal melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi pasar modal.
“Program edukasi pasar modal dilakukan secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia di seluruh Indonesia, termasuk Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Aceh,” katanya.
Thasrif berharap dengan berbagai kegiatan edukasi yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan BEI Aceh baik secara online maupun offline dapat memberi pengetahuan tentang investasi yang baik melalui pasar modal Indonesia dan masyarakat Aceh terhindar dari tawaran investasi bodong.