REPUBLIKA.CO.ID,PADANG-- Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, menilai maraknya kepala daerah memundurkan diri dari jabatannya demi ikut maju sebagai calon legislatif memberikan pendidikan politik yang buruk terhadap masyarakat. Menurut Najmuddin, mundurnya seorang kepala daerah demi maju jadi caleg memperlihatkan sosok kepala daerah tersebut haus akan jabatan.
"Mereka ini (kepala daerah maju jadi caleg) orang yang haus dengan kekuasaan. Sudah menang pilkada, tidak puas, ingin jabatan yang lebih," kata Najmuddin, kepada Republika, Jumat (26/8/2023).
Najmuddin menilai ketika masyarakat memilihnya untuk menjadi kepala daerah, ada banyak harapan yang dititipkan agar masyarakat mendapatkan kehidupan lebih baik. Tapi setelah kepala daerah tersebut terpilih, ternyata di kepala daerah lebih memikirkan kehidupan pribadi yang lebih baik.
Najmuddin menyebut fenomena seperti ini harus jadi PR bagi partai politik dalam rekrutmen dan kaderisasi. Bagaimana supaya partai politik tidak menciptakan politikus yang haus dengan kekuasaan, melainkan politikus yang haus dengan pengabdian.
Maraknya kepala daerah maju jadi caleg lanjut Najmuddin, juga karena merasa sudah punya investasi selama berkuasa. Rata-rata mereka yang mundur dari jabatan kepala daerah kata dia adalah figur yang sudah cukup lama jadi pejabat.
"Mereka rata-rata yang sudah menjabat dua periode dan lama menjadi pejabat, baik itu di legislatif atau eksekutif," ucap Najmuddin.
Di Sumatra Barat, sudah ada tiga orang kepala daerah yang mundur dari jabatannya dan akan ikut bertarung Pileg. Yakni Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri dari Partai Demokrat. Irwan sudah dua periode menjabat sebagai Wabup Agam. Sebelumnya periode 2013-2015. Dia juga pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Padang periode 2009-2013 saat masih jadi kader PPP.
Kedua, ada Wakil Bupati Pesisir Selatan Rudi Hariyansyah dari Partai Amanat Nasional. Ia baru mulai menjabat sejak tahun 202 lalu. Dan terbaru, Bupati Pasaman Benny Utama dari Partai Golkar. Benny adalah Bupati Pasaman dua periode, yakni 2010-2015 dan 2021—2024. Sebelumnya ia adalah Wakil Bupati Pasaman periode 2000-2005. Pada Pilkada 2020 lalu, Benny maju bersama Sabar AS dari Partai Demokrat dan memenangkan pemilihan. Ia juga pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Sumatra Barat Fraksi Golkar periode 2019-2024.
Benny juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Pasaman periode 2009-2010. Akan tetapi, setahun kemudian ia maju sebagai Calon Bupati Pasaman dalam Pilkada Pasaman 2010 dan terpilih bersama dengan Wakil Bupati Daniel Lubis.