Sabtu 26 Aug 2023 09:38 WIB

Sukses Mendarat di Kutub Selatan Bulan, India Kalahkan 3 Negara Ini

India menjadi negara pertama yang menjejakkan kaki di kutub selatan bulan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Pesawat ruang angkasa India, Chandrayaan 3, berhasil mendarat di kutub Selatan Bulan pada 23 Agustus 2023. India mencetak sejarah dengan menjadi negara pertama yang mendarat di kutub selatan bulan.
Foto: AP Photo/Aijaz Rahi
Pesawat ruang angkasa India, Chandrayaan 3, berhasil mendarat di kutub Selatan Bulan pada 23 Agustus 2023. India mencetak sejarah dengan menjadi negara pertama yang mendarat di kutub selatan bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pesawat ruang angkasa India, Chandrayaan 3, berhasil mendarat di kutub Selatan Bulan pada 23 Agustus 2023. India telah mencetak sejarah baru setelah menjadi negara pertama yang mendarat di sisi bulan yang belum dijelajahi manusia tersebut.

Atas pencapaian ini, Kepala Badan Antariksa dan Penerbangan Amerika Serikat (NASA), Bill Nelson mengucapkan selamat kepada India karena berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di Bulan. Ia juga mengatakan bahwa NASA senang menjadi mitra India dalam misi ini.

Baca Juga

"Selamat @isro atas keberhasilan pendaratan di Kutub Selatan Bulan Chandrayaan-3. Dan selamat kepada #India karena telah menjadi negara ke-4 yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di Bulan. Kami senang menjadi mitra Anda dalam misi ini,” kata Nelson dalam unggahan di X. 

Chandrayann-3 milik India melakukan pendaratan lunak pada pukul 8:34 pagi waktu setempat, yang memicu sorak-sorai dan tepuk tangan dari para ilmuwan antariksa yang menyaksikannya di kota Bengaluru, India bagian selatan. Pendaratan di kutub selatan bulan ini mengalahkan Amerika Serikat, Cina, dan Rusia.

Kesuksesan misi kedua India tersebut terjadi satu pekan setelah misi Luna-25 milik Rusia gagal mendarat di Kutub Selatan Bulan. Luna-25 berputar ke orbit yang tidak terkendali dan jatuh. Program Artemis NASA juga bertujuan untuk mengembalikan astronot ke bulan dan bermaksud untuk mendaratkan misi Artemis III di wilayah kutub selatan pada tahun 2025. Sementara Cina memiliki rencana untuk membangun pos di kutub selatan bulan pada suatu saat nanti.

Kutub Selatan Bulan merupakan wilayah yang belum dipetakan dan diyakini oleh para ilmuwan dapat menyimpan cadangan air beku dan elemen-elemen yang berharga. Keberhasilan misi Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO) ini menandai kemunculannya sebagai kekuatan antariksa baru.

Chandrayaan-3 diharapkan tetap berfungsi selama dua pekan, menjalankan serangkaian eksperimen, termasuk analisis spektrometer dari komposisi mineral dari permukaan bulan untuk menentukan apakah ada es air.

“Pencapaian ini menandai sebuah langkah maju yang signifikan bagi Ilmu Pengetahuan, Teknik, Teknologi dan Industri India, yang melambangkan kemajuan negara kami dalam eksplorasi ruang angkasa,” demikian pernyataan ISRO.

India telah mencoba untuk mendarat di bulan empat tahun yang lalu dengan pendarat Chandrayaan 2. Tetapi pesawat ruang angkasa ini jatuh di permukaan bulan karena kesalahan perangkat lunak.

Wahana Chandrayaan-3 mulai meluncur dengan baik pada pukul 8:30 pagi waktu setempat, memperlambat pendorongnya untuk melakukan pendaratan lunak. Wahana ini hanya menyalakan dua mesin saat mendekati permukaan.

Sebuah animasi Chandrayaan-3 ditampilkan di ruang kontrol, memungkinkan tim untuk menyaksikan misi secara real-time.  Carla Filotico, seorang mitra dan direktur pelaksana di perusahaan konsultan SpaceTec Partners, mengatakan bahwa pendaratan di Kutub Selatan bulan akan memungkinkan India untuk mengeksplorasi apakah ada air es di bulan. Dan ini sangat penting untuk data kumulatif dan ilmu pengetahuan tentang geologi bulan.

"Dengan dorongan dari Perdana Menteri Narendra Modi, India memiliki peluncuran luar angkasa dan ingin membuka sektor ini untuk investasi asing karena India menargetkan peningkatan lima kali lipat dalam pangsa pasar peluncuran global dalam dekade mendatang,” kata Filotico seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (26/8/2023).

Modi terlihat dalam sebuah siaran langsung yang disiarkan ke ruang kontrol ISRO, tersenyum dan melambaikan bendera India saat Chandrayaan-3 mendarat. "India sekarang berada di Bulan," kata dia.

Dr Ian Whittaker, seorang ahli fisika ruang angkasa di Nottingham Trent University, mengatakan bahwa pendaratan yang sukses berarti bahwa rover dan stasiun ini akan merinci komposisi kerak Bulan yang lebih akurat.

"Terutama di sekitar Kutub Selatan Bulan, lokasi yang disarankan untuk pangkalan bulan karena kemampuannya untuk mendapatkan sinar matahari yang konstan sebagai sumber tenaga. Instrumen yang ada di dalam rover akan berguna jika kita ingin membangun struktur dari bahan lokal,” jelas Whittaker. 

Misi ini menandai perubahan signifikan bagi India, yang dulunya dianggap sebagai negara dunia ketiga tetapi sekarang berkembang menjadi kekuatan industri. India dianggap sebagai 'mitra pertahanan utama' Amerika dan telah menerima miliaran dolar dalam bentuk bantuan keamanan AS. Selama 20 tahun terakhir, bantuan luar negeri AS ke India telah melebihi 2,8 miliar dolar AS, termasuk lebih dari 1,4 miliar dolar AS untuk perawatan kesehatan. 

Namun kini, India diharapkan bisa menjadi negara yang maju. “Tidak hanya ekonomi, tetapi India juga mencapai kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Menteri Perminyakan India Hardeep Singh Puri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement