REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bank Indonesia Jawa Barat menilai, ekonomi keuangan syariah berperan penting dalam resiliensi ekonomi nasional. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Erwin Gunawan Hutapea di masa pandemi saja, berbagai sektor ekonomi syariah tercatat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami kontraksi.
Bahkan, menurut Erwin, tahun ini kinerja empat sektor unggulan halal value chain di Jabar diperkirakan akan terus tumbuh positif dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Keempat halal value chain tersebut adalah fesyen muslim, pariwisata ramah muslim, halal food, hingga pertanian.
"Untuk itu, konsistensi dari stakeholders memiliki peran penting dalam mengakselerasi pengembangan ekonomi syariah yang didukung ekosistem digital guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Jawa Barat," ujar Erwin usai membuka gelaran West Java Digital and Sharia Economic Festival (WJ-DIGISEF) Expo 2023 di Trans Convention Center Bandung, Sabtu (26/8/2023).
Apalagi, Erwin menilai Jabar memiliki potensi yang besar untuk mewujudkannya. Karena, menjadi daerah dengan penduduk terbesar ke-2 di Indonesia. Serta menjadi daerah dengan jumlah pesantren terbanyak di Indonesia.
Saat ini, kata dia, menjadi waktu yang tepat untuk mewujudkan transformasi digital guna menjadikan ekonomi syariah dan ekonomi hijau sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru.
"Kegiatan WJ-DIGISEF ini menjadi kegiatan rutin di Jawa Barat, gelaran ini bertujuan semakin memperkuat implementasi digital dan halal lifestyle guna mendukung pertumbuhan ekonomi keuangan syariah menuju pembangunan Jawa Barat yang inklusif dan berkelanjutan," paparnya.
Selain itu, kata dia, dalam penggunaan QRIS saja, Jabar merupakan salah satu provinsi dengan merchant dan pengguna QRIS terbesar secara nasional.
"Hampir 24 persen dari merchant yang menggunakan QRIS itu ada di Jawa Barat dan hampir 23 persen pengguna QRIS di Indonesia itu ada di Jawa Barat," katanya. Untuk itu, kata dia, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus mendorong penguatan ekosistem keuangan digital.
WJ-DIGISEF Expo 2023 sendiri, kata dia, memiliki peran penting dalam mengakselerasi pengembangan ekonomi syariah yang didukung ekosistem digital. Terutama, untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Jawa Barat.
Konsep tersebut, diterjemahkan melalui hadirnya sesi sosialisasi edukasi bertajuk Ngeteh (Ngobrol tentang Digital dan Ekonomi Syariah) oleh Ustadz Hanan Attaki dan Ustadz Oemar Mita, talkshow Perlindungan Konsumen dan Pariwisata Ramah Muslim. Selain itu, WJ-DIGISEF Expo 2023 dimeriahkan dengan fashion show modest fashion, lomba Wirausaha Muda Syariah, lomba Ranking 1 ekonomi dan keuangan syariah, gelaran Moslem-Friendly Tourism Fair oleh ASITA Jawa Barat.
Di tempat yang sama, Direktur Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 2 Jawa Barat, Aulia Fadly mengatakan, WJ-DIGISEF Expo 2023 juga mengangkat potensi ekonomi keuangan syariah menjadi alternatif investasi bagi calon investor yang ingin menempatkan dananya pada produk keuangan berbasis syariah.
Berbagai produk keuangan tersebut, kata dia, ditawarkan oleh perbankan yang hadir di WJ-DIGISEF Expo 2023. Di antaranya tabungan syariah, deposito syariah, asuransi syariah, surat berharga termasuk reksadana syariah dan penyedia jasa keuangan sosial syariah.