REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada masa Plato dan Aristoteles, banyak pro-kontra mengenai teori terciptanya embrio. Embrio adalah istilah pada bayi dalam proses kehamilan yang berawal dari persiapan pembuahan hingga terbentuknya bagian-bagian tubuh bayi.
Di era Plato dan Aristoteles, ada teori yang percaya bahwa embrio manusia berbentuk manusia mikro dan tertanam di sperma laki-laki. Teori lainnya tidak ada bedanya dengan yang pertama, kecuali bahwa embrio yang berbentuk manusia mini itu tertanam dalam rahim wanita dan terbentuk dari darah menstruasi.
Penganut dua teori ini sama-sama belum tahu sperma dan indung telur mempunyai peran yang sama dalam pembentukan embrio. Sebuah teori kemudian ditemukan oleh seorang peneliti berkebangsaan Italia yakni Spallanzani pada 1775.
Pada 1783, Van Beneden mengonfirmasi temuan ini. Dengan demikian, konsep mengenai adanya embrio dalam bentuk manusia mikro dalam sperma atau rahim telah dipatahkan.