Ahad 27 Aug 2023 05:30 WIB

Presiden Belarusia Sudah Peringatkan Bos Wagner untuk Berhati-hati

Prigozhin tidak mempedulikan saran dari Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kanan).
Foto: AP
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, BELARUS --  Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko mengatakan, dia telah memperingatkan pemimpin tentara bayaran Rusia Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin dan Dmitry Utkin untuk mewaspadai kemungkinan ancaman terhadap nyawa mereka. Lukashenko menegaskan, para pejuang Wagner akan tetap berada di Belarus setelah pemimpin mereka tewas dalam kecelakaan pesawat.

Lukashenko membantu menengahi kesepakatan yang membuat para pejuang Wagner mundur secara damai ke Belarus, setelah pemberontakan mereka gagal pada Juni. Lukashenko mengatakan, pada saat itu dia telah membujuk Putin untuk tidak “memusnahkan” Prigozhin dan pasukan bayarannya.

Baca Juga

Mengomentari kematian Prigozhin dalam kecelakaan pesawat di Rusia minggu ini, Lukashenko mengatakan, bos Wagner telah dua kali menepis kekhawatiran yang muncul tentang kemungkinan ancaman terhadap nyawanya. Lukashenko mengatakan, selama pemberontakan, dia telah memperingatkan Prigozhin bahwa dia akan mati jika terus bergerak menuju Moskow.

Lukashenko mengatakan, saat itu Prigozhin tidak mempedulikan saran dari dirinya. "Persetan saya akan mati," ujar Prigozhin kepada Lukashenko.

Lukashenko juga telah memberikan peringatan kepada Prigozhin dan Utkin, ketika mereka datang menemuinya. "Berhati-hatilah," ujar Lukashenko kepada Prigozhin dan Utkin. 

Lukashenko, yang merupakan kenalan lama Prigozhin dan sekutu dekat Rusia, meyakini Putin tidak berkaitan dengan kecelakaan pesawat tersebut. “Saya kenal Putin: Dia penuh perhitungan, sangat tenang, bahkan terlambat,” kata Lukashenko.

“Saya tidak bisa membayangkan Putin yang melakukan hal ini, dan Putin yang patut disalahkan. Itu pekerjaan yang terlalu kasar dan tidak profesional,” kata Lukashenko. 

Kremlin mengatakan, dugaan Barat bahwa Prigozhin telah dibunuh atas perintah Putin adalah sebuah kebohongan mutlak. Kremlin juga menolak untuk mengkonfirmasi kematian pemimpin Wagner tersebut, dengan alasan harus menunggu hasil tes.

Lukashenko mengatakan, para pejuang Wagner akan tetap berada di Belarus. “Wagner masih hidup dan Wagner akan tinggal di Belarus. Selama kami membutuhkan unit ini, mereka akan tinggal dan bekerja bersama kami,” ujar Lukashenko.

Lembaga think tank yang berbasis di Washington, Institute for the Study of War (ISW) mengatakan, komentar Lukashenko tentang Prigozhin dan keberpihakannya pada Putin bertujuan untuk meningkatkan citranya di mata penonton domestik.

“Lukashenko secara rutin berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai pemimpin yang berdaulat meskipun Rusia saat ini secara de facto menduduki negara tersebut (Belarusia), dan dia mungkin berharap mencegah khalayak domestik melihat pembunuhan Prigozhin yang dilakukan Putin sebagai pembatalan sepihak Kremlin terhadap perjanjian yang dia (Lukashenko) buat dengan Wagner,” kata ISW, dilaporkan Aljazirah, Jumat (26/8/2023).

ISW menambahkan, Lukashenko kemungkinan besar berharap untuk menggarisbawahi kesepakatan awal. Kedatangan pasukan Wagner di Belarus sebagai contoh kemampuannya untuk membuat keputusan keamanan tingkat tinggi di luar perintah Kremlin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement