ANKARA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam) RI, Mahfud MD berpesan kepada mahasiswa Indonesia di Turki, khususnya kepada Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) Cabang Istimewa Türkiye.
Mahfud menyampaikan, pengurus HMI di Turki harus untuk selalu konsisten mempertahankan semangat insan cita yang bernafaskan Islam di bumi Utsmani dan menjadikan HMI Cabang Istimewa Turki sebagai kawah chandradimuka untuk memupuk semangat juang aktivis Islam. Karena, menurut dia, HMI Cabang Istimewa Turkiye merupakan penyambung tradisi, budaya intelektual, sosial dan politik bangsa Indonesia di Turki.
Hal ini disampaikan Mahfud dalam Dialog Kebangsaan yang digelar di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Jumat (25/8/2023). Dialog ini digelar oleh HMI Cabang Istimewa Turkiye berkolaborasi dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI).
Dialog Kebangsaan ini mengusung tema “Peran dan Tantangan Pelajar Indonesia di Luar Negeri dalam Menjaga Ketahanan Nasional”, dan diikuti oleh kader HMI Turki, perwakilan PPI Wilayah se-Turki, serta Mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Turki.
Dalam pemaparannya, Mahfud MD juga menyinggung tentang dilema antara demokrasi dan integrasi yang terjadi. Menurut Mahfud, keduanya mempunyai watak yang berlawanan. Demokrasi memiliki spirit membebaskan, sedangkan integrasi ingin mengekang.
Mahfud mengatakan, dilema itu pernah ditulis oleh Clifford Geertz dalam topik //The Integrative Revolution, Primordial Sentiments and Civil Politics in the New States// yang menyebut bahwa kegagalan dalam mengelola keseimbangan antara demokrasi dan integrasi bisa menimbulkan disintegrasi.
"Seperti halnya Pakistan yang memecahkan diri dari India pada tahun 1947, padahal sebelumnya merupakan kesatuan Hindustan di bawah Britania Raya. Oleh karenanya agar supaya demokrasi dan integrasi ini bisa beriringan maka ada yang disebut sebagai nomokrasi, yaitu supremasi hukum untuk menjaga integrasi," ujar Mahfud dalam siaran pers yang diterima pada Jumat (25/8/2023).
Mahfud MD merupakan alumni HMI dan pernah menjabat sebagai Presidium Majelis Nasional KAHMI periode 2012-2017. Karena itu, dia pun menyampaikan rasa bangganya dapat bertemu dan berinteraksi dengan mahasiswa Indonesia di Turki, khususnya dengan kader HMI Turki.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Istimewa Turkiye, Rizqie Mustofa menjelaskan, Dialog Kebangsaan ini merupakan salah satu dari sekian banyak ikhtiar yang dilakukan Pengurus HMI Cabang Istimewa Turkiye guna membangun paradigma keilmuan dan wacana pergerakan HMI dalam kancah global.
Dia pun bersyukur atas terselenggaranya kegiatan Dialog Kebangsaan yang berkolaborasi dengan PPI Turki tersebut. Menurut dia, hal ini menunjukkan semangat juang HMI Cabang Istimewa Turki yang mengedepankan sinergitas dan kolaborasi yang berkelanjutan dengan seluruh elemen organisasi di Turki.
"Ini dilakukan agar segenap potensi pemuda Indonesia yang berada di luar negeri dapat terkonsolidir dengan baik supaya tercipta hubungan yang dialektis dan konstruktif dalam menyambut bonus demografi Indonesia, karena ini juga merupakan bentuk aktualisasi nyata dari upaya membumikan spirit keislaman dan keindonesiaan HMI di bumi utsmani sesuai dengan nasihat dan harapan dari Menko Polhukam Kakanda Prof Dr Mahfud MD," jelas Rizqie.
Kegiatan Dialog Kebangsaan dengan Menko Polhukam ini ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan plakat penghargaan dari pengurus HMI Cabang Istimewa Turkiye kepada Menko Polhukam yang diwakili oleh Wasekum Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi, Abdul Rohman.