Ahad 27 Aug 2023 03:34 WIB

Aturan Batas Kecepatan 40 Km/Jam di Yogya, Ini Sanksi Bagi Pelanggarnya

Ketentuan ini berlaku untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Suasana lalu lintas di Jalan Pasar Kembang, Kota Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Suasana lalu lintas di Jalan Pasar Kembang, Kota Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengendara yang melanggar batas kecepatan kendaraan di Kota Yogyakarta bakal disanksi. Pasalnya, batas kecepatan kendaraan di Kota Yogyakarta hanya diperbolehkan maksimal 40 kilometer per jam.

"Kalau dia melanggar ya bisa dikenakan tilang oleh kepolisian," kata Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Golkari Made Yulianto kepada Republika.

Ia menyebut, pengawasan terus dilakukan terhadap pengendara yang mengendarai lebih dari batas kecepatan. Dari Dishub Kota Yogyakarta sendiri, katanya, akan diberikan peringatan jika ditemukan pengendara yang melakukan pelanggaran.

"Kalau untuk pengawasan di Dishub misalnya ketika menjumpai saat patroli dan sebagainya, maka kita akan memberikan peringatan karena kita tidak punya kewenangan untuk melakukan pro justicia. Lain soal kalau itu kepolisian, kalau dia (pengendara) ketahuan melakukan pelanggaran, pasti ditilang," kata Yulianto.

Untuk itu, Yulianto meminta agar pengendara menaati aturan batas kecepatan kendaraan maksimal 40 km per jam. Aturan ini sudah diterapkan lama di Kota Wisata ini, yang mengacu pada UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

"Aturan itu bukan hal yang baru, padahal aturan itu sudah lama," ujarnya. Yulianto menuturkan, aturan ini diterapkan di seluruh wilayah perkotaan di Yogyakarta.

Aturan ini berlaku untuk.... >>>

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement