Ahad 27 Aug 2023 04:59 WIB

Komunitas Yahudi Turki Tawarkan Bantuan Restorasi Masjid Yunani

Masjid Yunani menjadi tempat ibadah banyak Muslim.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Masjid-masjid bekas peninggalan Utsmani di Yunani yang dialihfungsikan menjadi museum, ruang pamer, barak militer, hingga toko roti.
Foto: Uttiek M Panji Astuti
Masjid-masjid bekas peninggalan Utsmani di Yunani yang dialihfungsikan menjadi museum, ruang pamer, barak militer, hingga toko roti.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Komunitas Yahudi di Türkiye menyampaikan permohonan yang tulus untuk merestorasi Masjid Koş di Yunani. Penawaran ini mereka sampaikan kepada Perdana Menteri Yunani Kiryakos Mitsotakis dan pihak berwenang.

Hal tersebut diungkapkan menyusul pembukaan kembali Sinagoga Kal Shalom di pulau Koş Yunani, setelah 78 tahun. Dalam kesempatan itu, mereka juga menggarisbawahi pentingnya rekonsiliasi dan hidup berdampingan.

Baca Juga

Sinagoga Kal Shalom yang baru saja dipugar memiliki resonansi sejarah yang mendalam. Bangunan ini sempat ditutup selama hampir delapan dekade, setelah pembantaian tragis penduduk Yahudi di pulau itu selama pendudukan Nazi.

Dilansir di Daily Sabah, Sabtu (26/8/2023), kondisi tersebut menyebabkan banyak nyawa melayang, yang berada di kamp kematian Auschwitz.

Pembukaan kembali sinagoga tidak hanya menandai momen peringatan yang penting, tetapi juga merupakan simbol kebangkitan budaya. Bangunan ini juga dimaksudkan sebagai ruang peringatan, budaya dan ibadah.

Pada kesempatan tersebut, masyarakat setempat berkeinginan menunjukkan contoh indah lintas agama. Salah satunya dengan menerima permintaan di akun media sosial mereka, dengan gambar Masjid Kos.

"Kami tiba di pulau ini dengan hati penuh kegembiraan menyaksikan kebangkitan Sinagoga Kal Shalom. Namun, semangat kami melemah melihat kerusakan masjid," tulis mereka di akun media sosialnya.

Di sana, mereka juga menyatakan kesediaannya untuk terlibat aktif dalam upaya restorasi. Dorongan untuk perbaikan ini mereka suarakan sebagai bentuk penghormatan dan pengertian antar agama.

"Kami menghimbau agar Masjid Koş direstorasi, sebagai komitmen untuk memupuk rasa saling menghormati dan pengertian antar kelompok agama yang berbeda," lanjut mereka.

Di sisi lain, Juru Bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) yang berkuasa, Ömer Çelik, mengatakan penawaran bantuan ini merupakan sesuatu yang indah di tengah kekacauan yang ada.

“Sementara serangan fasis terhadap Alquran dan semua kitab suci terus berlanjut di berbagai wilayah Eropa, tindakan komunitas Yahudi ini menyampaikan pesan yang sangat berharga dan baik kepada masyarakat seluruh dunia dan Eropa, yang berarti menghormati kebebasan berkeyakinan dan nilai-nilai," kata dia.

Menurut dia, apa yang dilakukan oleh komunitas Yahudi ini merupakan cita-cita utama kemanusiaan, agar semua agama bisa hidup dengan bebas. 

Sebelumnya pernah diberitakan bahwa sejumlah masjid dan kompleks permakaman di Pulau Kos, Laut Aegean, Yunani, masih terbengkalai. Semua itu belum diperbaiki pascagempa yang mengguncang wilayah tersebut pada 2017.

Di luar wilayah Platani, masih banyak masjid lainnya yang mengalami kerusakan parah. Pemerintah kota setempat belum memberi izin terkait perbaikan, maupun normalisasi fungsi masjid-masjid itu untuk ibadah umat Islam di negara tersebut.

Berada 5 kilometer dari dataran Turki, Pulau Kos sempat berada di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah pada 1523-1911. Namun setelah Perang Dunia II, tepatnya pada 1947, pulau-pulau itu termasuk ke dalam wilayah kedaulatan Yunani.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement