REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) Prabowo Subianto semakin kokoh di puncak elektabilitas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Tingginya elektoral Prabowo tidak bisa dihilangkan dari efek dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Peneliti utama Political Weather Stations (PWS), Sharazani mengatakan, bertahannya Prabowo di puncak elektabilitas karena memang sebagian besar masyarakat yakin adanya dukungan dari Presiden Jokowi. Hal itu menjadikan Prabowo sulit untuk dikejar oleh capres PDIP Ganjar Pranowo dan capres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan.
"Jokowi effect tak dapat disangkal berperan besar dalam mengangkat elektabilitas Prabowo sehingga sulit terkejar oleh Ganjar apalagi Anies," kata Sharazani kepada wartawan di Jaakrta, dikutip, Ahad (27/8/2023).
Berdasarkan hasil survei PWS periode 13-20 Agustus 2023, Prabowo menampati posisi tertinggi dengan 40,8 persen. Hasil tersebut sangat tinggi dibanding Ganjar dengan 35,6 persen dan Anies 19,5 persen.
Sharazani menyebutkan, ada sekitar 36,5 persen masyarakat yang percaya terhadap arah politik Jokowi. Masyarakat sangat yakin Prabowo menjadi satu-satunya capres yang didukung oleh Presiden ke-7 RI tersebut.
Approval rating yang cukup tinggi terhadap Jokowi menjadikan siapa pun kandidat capres yang diendorse mendapat dukungan juga dari masyarakat. Itulah yang saat ini tengah terjadi pada Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) terbaik Jokowi.
"Berdasarkan hasil survei PWS, bagian terbesar publik atau 36,5 persen responden meyakini bahwa Presiden Jokowi memberikan endorsement dan approval kepada Prabowo untuk menggantikan dirinya," ujar Sharazani.