Ahad 27 Aug 2023 11:15 WIB

Soal Rangka eSAF Motor Patah, Kemendag Minta Klarifikasi PT AHM

AHM mengklaim jika bercak kuning itu adalah silicate dan bukan karat.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Yusuf Assidiq
Teknisi menunjukkan bercak kuning yang terlihat pada rangka eSAF motor Honda di AHM SRTC Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Teknisi menunjukkan bercak kuning yang terlihat pada rangka eSAF motor Honda di AHM SRTC Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan melakukan pertemuan dengan PT Astra Honda Motor (AHM) untuk mengklarifikasi adanya patahnya rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) di beberapa jenis motor produksinya.

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PTKN), Moga Simatupang, menjelaskan pemerintah telah meminta kepada AHM untuk bisa memprioritaskan hak konsumen. Pemerintah juga mendorong AHM untuk bisa meningkatkan kualitas dan evaluasi produk.

“Penyelenggaraan perlindungan konsumen akan terus ditingkatkan sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam melindungi konsumen Indonesia. Konsumen yang rangka eSAF-nya rusak dapat langsung melapor ke AHM melalui berbagai kanal yang tersedia,“ terang Moga lewat keterangan tertulisnya, Ahad (27/8/2023).

PT AHM melalui akun Instagram welovehonda_id Rabu (23/8/2023) mengunggah klarifikasi warna kuning di rangka Honda. Unggahan itu untuk menjawab banyaknya keluhan warganet dan unggahan di media sosial yang menampilkan rangka eSAF keropos, karatan, muncul bercak kuning, hingga patah.

Dalam klarifikasinya AHM mengklaim jika bercak kuning tersebut adalah silicate dan bukan karat. Namun penjelasan AHM tersebut banyak warganet yang tidak puas. Bahkan warganet bernama fauzi.fadhil menilai penjelasan itu sebagai sebuah pengakuan AHM terkait quality control yang lemah.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement