REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia melaporkan serangkaian serangan drone ke wilayahnya. Serangan di dekat perbatasan dengan Ukraina menewaskan satu orang sementara serangan berikutnya memaksa bandara-bandara besar di Moskow menunda penerbangan.
Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan sistem pertahanan Rusia menjatuhkan drone Ukraina di atas distrik Istra, Moskow sekitar 50 kilometer sebelah barat Kremlin.
Kantor berita TASS melaporkan Bandara Sheremetyevo, Domodedovo, dan Vnukovo di Moskow menangguhkan penerbangan selama beberapa jam. Di aplikasi kirim pesan Telegram Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan satu orang tewas akibat pecahan drone di wilayah yang berbatasan dengan Ukraina itu.
Ia mengatakan enam orang terluka dalam penembakan yang dilakukan Ukraina di desa Urazovo. Serangan itu juga menyebabkan 16 rumah rusak.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Angkatan Udara Rusia menembak jatuh drone yang diluncurkan Ukraina pada Sabtu (26/8/2023) malam di wilayah Bryansk, yang berbatasan dengan Ukraina di barat Rusia.
Gubernur wilayah Bryansk Alexander Bogomaz mengatakan pasukan Ukraina menembaki desa Kirillovka dekat perbatasan, merusak empat rumah. Dalam unggahannya di Telegram ia melaporkan tidak ada korban jiwa dalam kedua insiden tersebut.
Laporan di medan pertempuran belum dapat diverifikasi secara independen. Ukraina tidak memberikan komentar mengenai serangan di dalam wilayah Rusia. Kyiv jarang secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas serangan di Rusia yang menginvasinya lebih dari 18 bulan lalu.
Penembakan lintas batas dan serangan drone di Rusia selatan semakin sering terjadi, namun drone yang ditujukan ke Moskow adalah fenomena yang lebih baru.
Sejak Moskow menembak jatuh dua drone di dekat Kremlin bulan Mei lalu sudah beberapa kali pusat kota Moskow dan wilayah lain di kota tersebut di serang.
Meskipun serangan-serangan tersebut tidak menyebabkan kematian atau kerusakan serius di ibu kota, serangan drone membawa dampak perang bagi warga Moskow, melemahkan narasi Kremlin “operasi militer khusus” di Ukraina berjalan sesuai rencana.