Ahad 27 Aug 2023 16:11 WIB

Saham Otomotif Anjlok Imbas Karat Sasis Honda, Ekonom: Tidak Berlangsung Lama

Turunnya beberapa saham otomotif disebabkan tergantung faktor yang mendorongnya.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Teknisi menunjukkan bercak kuning yang terlihat pada rangka eSAF motor Honda di AHM SRTC Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/8/2023). AHM mengklarifikasi bahwa bercak kuning yang ditemukan pada rangka motor honda bukanlah karat melainkan lapisan silicate yang tidak berbahaya dan tidak menyebabkan rangka keropos. AHM juga menyarankan kepada konsumen untuk membawa motornya ke bengkel AHASS untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh apabila ada keluhan terhadap motor Honda.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Teknisi menunjukkan bercak kuning yang terlihat pada rangka eSAF motor Honda di AHM SRTC Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/8/2023). AHM mengklarifikasi bahwa bercak kuning yang ditemukan pada rangka motor honda bukanlah karat melainkan lapisan silicate yang tidak berbahaya dan tidak menyebabkan rangka keropos. AHM juga menyarankan kepada konsumen untuk membawa motornya ke bengkel AHASS untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh apabila ada keluhan terhadap motor Honda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Center of Reform on Economics (Core) menilai turunnya beberapa saham otomotif akibat dugaan sasis sepeda motor Honda tidak serta merta menjadi penyebab utamanya. Hal ini merespon harga tiga saham otomotif, PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Otoparts Tbk (AOP/AUTO), dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), terimbas negatif dugaan enhanced smart architecture frame (eSAF), sehingga berpengaruh terhadap ke pasar modal.

Ekonom Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan turunnya beberapa saham otomotif disebabkan tidak adanya pendorong dari saham otomotif sendiri. Hal ini mengingat permintaan dari dalam negeri dan global tidak berada dalam posisi yang baik, sehingga ini kemudian menyebabkan kondisi tersebut. 

Baca Juga

“Saya kira pada umumnya ketika muncul suatu isu yang berkaitan dengan nama perusahaan, pasar itu kerap kali merespons dengan melakukan penyesuaian portofolio, terutama portofolio yang berkaitan dengan isu yang membawa suatu nama perusahaan. Namun demikian juga perlu disampaikan bahwa tidak serta-merta penyebab turunnya suatu emiten itu dipengaruhi oleh satu isu saja namun dipengaruhi oleh beberapa isu lain,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (27/8/2023).

Rendy menyebut turunnya beberapa saham otomotif disebabkan tergantung faktor yang mendorongnya. Namun kalau berbicara sentimen Honda tidak akan berlangsung dalam waktu lama.

“Karena saya kira Honda tentu akan melakukan mitigasi untuk memastikan apa yang menjadi isu itu terselesaikan dan secara bertahap Honda akan menyampaikan atau melakukan komunikasi publik terkait isu yang berkaitan dengan perusahaan itu sendiri,” ucapnya.

Dari sisi sektor otomotif, Rendy menilai pemerintah beberapa waktu yang lalu sempat memberikan insentif pada sektor ini dan diberikan kepada sektor yang mampu mendorong kinerja. Saat ini hal terpenting untuk memastikan momentum pemulihan ekonomi di dalam negeri itu terjaga, sehingga peluang sektor otomotif bisa tetap tumbuh level positif.

“Itu bisa terjadi setidaknya sampai dengan akhir tahun ini. Sementara masalah sasis yang bermasalah menjadi tupoksi ataupun tanggung jawab dari Honda, tentu perlu melakukan mitigasi terkait hal tersebut dan menyampaikan ke publik terkait isi yang muncul dari persoalan sasis tersebut,” ucapnya.

Sebelumnya, AHM memberikan klarifikasi dugaan sasis eSAF berkarat melalui akun resmi Instagram, @welovehonda_id. Dalam video yang diunggah akun itu, AHM menegaskan, warna kuning di sasis eSAF yang menjadi keluhan pengguna bukan karat, tetapi silikat. Adapun motor yang ada di video itu merupakan Honda Vario 160 yang menggunakan sasis eSAF berwarna hitam. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement