Ahad 27 Aug 2023 16:22 WIB

Cerita Mantan Menkes Lolos dari Maut, Kamar yang Disiapkan untuknya Ditembaki Israel

Mantan Menkes Siti Fadilah batal mengikuti rombongan ke Gaza

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Siti Fadilah. Mantan Menkes Siti Fadilah batal mengikuti rombongan ke Gaza
Foto: Dok Istimewa
Siti Fadilah. Mantan Menkes Siti Fadilah batal mengikuti rombongan ke Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan menteri kesehatan (Menkes) Indonesia, dr Siti Fadilah Supari mengawali ceritanya ketika selamat dari maut akibat serbuan tentara Israel pada 2010 lalu. 

Waktu itu, usai menjabat sebagai menkes, Siti Fadilah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Baca Juga

Siti Fadilah menceritakan, awalnya pendiri Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Joserizal Jurnalis meminta untuk mengawal sumbangan untuk rakyat Palestina. Waktu itu, baru saja selesai menjabat sebagai menkes, selanjutnya diberi tugas menjadi wantimpres. 

Perjuangan Siti Fadilah saat menjadi menkes Indonesia di kancah internasional masih menyala-nyala sehingga Siti Fadilah mendapat undangan dari menteri-menteri kesehatan dari berbagai negara yang akan melaksanakan pertemuan di Jenewa. 

"Saya minta izin (untuk ke Jenewa), waktu itu Menteri Sekretaris Negara Indonesia, Pak Sudi Silalahi, saya dibolehkan berangkat," kata Siti Fadilah saat diwawancarai Republika.co.id di Hotel The Acacia, Jakarta, usai Talkshow dan Launching Buku terbaru MER-C berjudul Menghimpun Kebesaran Allah; Kisah perjuangan pembangunan RS Indonesia di Gaza Palestina, Ahad (27/8/2023). 

Siti Fadilah mengaku, sebelum berangkat ke Jenewa, diberi pesan agar jangan ada dua matahari dan lain sebagainya. Padahal berangkat ke Jenewa hanya sebagai alasan dari misi kemanusiaan yang sudah dibicarakan dengan MER-C.

Siti Fadilah mempersiapkan diri untuk berangkat ke Jenewa hanya agar bisa ke Turki, kemudian menyeberang ke Palestina menggunakan kapal lewat jalur laut. 

Untuk mengawal sumbangan yang akan disampaikan ke rakyat Palestina atas permintaan Joserizal Jurnalis.

Siti Fadilah juga sudah dijadwalkan untuk menaiki kapal MV Mavi Marmara yang berlayar dari Turki menuju Gaza, Palestina. "Saya sudah dipesankan (tempat atau kamar), nama saya sudah ada di kapal itu," ujar Siti Fadilah sambil mengenang peristiwa belasan tahun lalu tersebut. 

Baca juga: Jangan Lelah Bertobat kepada Allah SWT, Begini Pesan Rasulullah SAW

Siti Fadilah juga sudah disiapkan ajudan yang akan menemaninya berangkat dari Turki ke Gaza yakni dr Zackya Yahya dari MER-C. 

"Sudah dapat izin berangkat (ke Jenewa), sudah beli tiket, sudah persiapan, tiba-tiba kurang sehari (untuk berangkat), tiba-tiba dibatalkan, bapak (presiden SBY) tidak mengizinkan," ujar Siti Fadilah. 

Siti Fadilah saat itu kecewa dan berprasangka buruk. Mantan menkes ini juga bertanya-tanya, mengapa jadwalnya ke Jenewa dibatalkan, sehingga rencananya diam-diam ke Turki kemudian ke Gaza tidak bisa berjalan. 

Awalnya Siti Fadilah menduga mungkin... 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement