SUMEDANG -- Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading Regional Jawa Bagian Barat Fuel Terminal (FT) Bandung Group berkontribusi terhadap lingkungan. Salah satunya, dengan melakukan peresmian Program Keanekaragaman Hayati Greenpartner 8.0 dan Taman Polinator Kupu-Kupu di Taman Kehati Kiarapayung, Sukasari, Kabupaten Sumedang.
Hadir dalam kegiatan FT Manager Bandung Group, Takim, Kepala Bidang Konservasi Lingkungan Dan Pengendalian Perubahan Iklim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, Maria Angela Novi Prasetiati, Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat (BP2D), Erlina Dalisaputra, peneliti BP2D, Wara Asfiya, Peneliti Badan Riset Inovasi Sosial (BRIN), Djunijanti Peggie, Kepala Desa Sindangsari, Satgas Citarum, dan Ketua RW 08 Sindangsari.
Program Greenpartner merupakan salah satu bentuk kolaborasi efektif Pertamina dengan DLH Provinsi Jawa Barat. Program ini menitikberatkan pada proses konversi emisi gas buang dan menurunkan pencemaran udara.
Program yang dilaksanakan tahun ini merupakan pengembangan dari Program Greenpartner 7.0 yang telah dilaksanakan sebelumnya. Yakni, kegiatan penanaman tanaman endemik langka dan peletakan patok permanen rosot karbon (tempat penyimpanan karbon/ carbon sink) pada tahun 2022 lalu.
“Program ini merupakan sarana ilmu pengetahuan dan penelitian satu pintu dan multi sektor sinergi antara Pertamina dan DLH yang hasilnya akan menjadi rekomendasi dalam menentukan kebijakan," kata Erlina Dalisaputra.
Apalagi, BP2D dan BRIN mengungkapkan adanya potensi ekowisata dan kelayakan taman kehati sebagai taman polinator. Simbiosis mutualisme dan kesehatan taman kehati Kiarapayung serta sebagai edukasi dan potensi ekonomi.
Fuel Terminal Manager Bandung Group, Takim menyatakan, program ini merupakan salah satu program kerja sama pentahelix antara Pertamina dan Pemerintah Daerah (DLH) dan merupakan salah satu program TJSL Perusahaan di bidang lingkungan. Harapannya, program ini mampu memberikan manfaat positif terhadap fungsi hidrologis dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Dimulai sejak 2020, kegiatan yang dilaksanakan berupa penanaman, pengayaan, dan penyulaman jenis tanaman lokal, langka dan endemik di Jawa Barat. Kegiatan penelitian rosot karbon yang merupakan hasil kerjasama dengan BP2D dan BRIN, serta pembaharuan dalam pembuatan taman kupu-kupu.
"Inovasi taman kupu-kupu bertujuan untuk membantu penyerbukan tanaman dan meningkatkan keseimbangan ekosistem agar terus terjaga pelestariannya," ujar Takim.
Sementara Area Manager Communication, Relations & CSR, Eko Kristiawan menyampaikan, program Greenpartner hasil kerja sama antara FT Bandung Group dengan DLH Provinsi Jawa Barat yang telah dimulai sejak tahun 2020 ini, diharapkan dapat berkelanjutan untuk bersinergi dengan banyak pihak. Tentunya, hal itu pun dalam rangka mengkonversi emisi gas buang menjadi bagian dari penghijauan, serta memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-15.
“Sejalan dengan kontribusi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui program Greenpartner ini, kami berkomitmen penuh dalam menjaga dan melestarikan lingkungan," kata Eko.
Pelaksanaan program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, serta turut memberikan perubahan positif di sektor pariwisata dan ekonomi lokal. n Agus Yulianto