REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Kerabat, Josi Putri Cahyani--Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibunuh di Jepang--Ardines, mengatakan Josi sempat menceritakan kalau dirinya diancam oleh kenalannya di Jepang beberapa waktu lalu.

Ancaman terhadap Josi itu menurut Ardines berasal dari kenalannya bernama Keiichiro Kajimura (40 tahun), pria pengangguran yang diduga mengetahui kematian Josi. Ardines membantah kalau Josi sempat berpacaran dengan Keiichiro.

"Jadi dia bukan pacaran, tapi baru kenal. Josi ini diancam kalau tidak ikut, diancam," kata Ardines yang merupakan tante Josi, Ahad (27/8/2023).

Polisi Jepang telah menangkap Keiichiro Kajimura (40), pria pengangguran yang diduga mengetahui kematian Josi Putri Cahyani. Perempuan 23 tahun ini merupakan WNI asal Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar).

Ardines menjelaskan perkenalan Josi dengan Keiichiro berlangsung saat liburan di sebuah taman. Josi juga menceritakan mendapat teman di Jepang ini kepada adiknya.

"Kenal sama laki-laki ini. Dia (Keiichiro) bilang umurnya tinggal enam bulan lagi. Jadi jiwa sosial Josi ini memang tinggi, mudah akrab dan berteman dengan orang," ujar Ardines.

Karena merasa dekat, Keiichiro mengajak Josi menikah. Tapi Josi menolak karena ia masih fokus untuk mengejar pendidikan. Tidak senang dengan penolakan Josi, Keiichiro lanjut Ardines mengancam akan melaporkan Josi ke imigrasi Jepang. Josi diketahui berangkat ke Jepang pada 3 April 2023.

Josi diketahui hilang kontak sejak Kamis (17/8/2023) sebelum Kepolisian Prefektur Gunma menemukan mayatnya pada Selasa (22/8/2023) sore. Josi dalam pesan terakhirnya memberi tahu bahwa dia sedang bersama kenalannya, yang merupakan seorang pria berkewarganegaraan Jepang bernama Keiichiro Kajimura.

Ikuti Whatsapp Channel Republika