REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Direktur Utama Perumda Tirtanadi Kabir Bedi mengatakan, pihaknya menunggu penugasan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk mengoperasikan SPAM regional Mebidang yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 Agustus 2023.
"Saat ini pengoperasian SPAM Mebidang masih di Kementerian PUPR, belum diserahkan ke Perumda Tirtanadi," ujar Kabir kepada ANTARA di Medan, Ahad (27/8/2023).
Dia melanjutkan, tanggung jawab untuk menjalankan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk kawasan Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang) nantinya diberikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Setelah itu, pemprov akan meneruskan kewajiban sebagai operator SPAM tersebut ke Perumda Tirtanadi.
"Kami menunggu itu dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi," kata Kabir.
Kabir menegaskan, Perumda Tirtanadi bersyukur dan mengapresiasi pengesahan SPAM Mebidang tersebut oleh Presiden Joko Widodo. Menurut dia, SPAM tersebut merupaka nhasil dari kerja sama yang apik antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
"SPAM Mebidang itu akan membantu masyarakat Medan dan sekitarnya untuk mendapatkan sumber air baru. Itu akan mengurangi keluhan masyarakat akan perlunya air bersih untuk konsumsi," ungkap Kabir.
SPAM regional Mebidang menjadi salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk mengejar target 100 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024. SPAM berkapasitas 1.100 liter per detik itu dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama beberapa pihak seperti perusahaan BUMN seperti PT Brantas Abipraya (Persero) serta PT Adhi Karya (Persero).
SPAM Mebidang melayani kebutuhan air minum untuk 88.000 sambungan rumah (SR) yang sama dengan 440.000 jiwa di wilayah meliputi 10 kecamatan di Kota Medan, dua kecamatan di Kota Binjai dan satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang.
Kementerian PUPR menyatakan sumber air SPAM Mebidang berasal dari Sungai Bingei, yang melewati Kabupaten Langkat dan Kota Binjai. Keberadaan SPAM itu diproyeksikan akan memenuhi 83,6 persen kebutuhan air di wilayah Mebidang atau lebih banyak dari saat ini yang sekitar 64 persen.