Senin 28 Aug 2023 09:15 WIB

Polusi Udara Berpengaruh pada Kesehatan Mata, Apa Dampaknya?

Polusi udara dapat memicu alergi dengan gejala kemerahan, gatal, hingga mata bengkak.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Gunakan tetes mata khusus agar terhindar dari iritasi akibat polusi udara/ilustrasi
Foto: optikametropole
Gunakan tetes mata khusus agar terhindar dari iritasi akibat polusi udara/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kita semua tahu bahwa polusi udara dapat merugikan kesehatan manusia, namun kita cenderung lebih fokus pada masalah pernapasan, penyakit jantung, peradangan, dan kanker paru-paru. Tapi bagaimana polusi udara mempengaruhi kesehatan mata?

Dilansir laman Airly, Senin (28/8/2023), ketika kita berbicara tentang polusi udara dan kesehatan mata, kita harus belajar lebih banyak tentang bahan kimia utama yang ada di sebagian besar kota dan memicu kerusakan paling besar.

Baca Juga

Bahan-bahan tersebut antara lain karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO), sulfur dioksida (SO2), asbes, benzena, bahan partikulat, arsenik, timbal, dioksin, dan klorofluorokarbon. Asap juga merupakan bahan pengiritasi lainnya, dan ketika bersentuhan dengan mata, partikel kecilnya dapat meleleh ke dalam air mata Anda, melapisi permukaan mata dan menyebabkan efek buruk.

Daftar dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh polusi udara pada mata kita cukup panjang. Kondisi yang paling tidak mengancam termasuk rasa terbakar, kemerahan, iritasi, dan mata berair. Tentu saja, dengan paparan yang terlalu lama, gejalanya bisa memburuk dan disertai rasa gatal, keluar cairan, sensasi berpasir, dan juga peningkatan risiko infeksi. Dalam kasus yang parah, kesulitan penglihatan mungkin muncul dengan gangguan penglihatan warna dan kelainan refraksi. 

Pada sebagian orang, polusi udara dapat memicu alergi dengan gejala kemerahan, gatal, keluar cairan, dan bengkak pada mata bahkan terkadang sulit membukanya.

Lalu apa dampak paparan polusi udara dalam jangka panjang? Masalah paling umum yang dialami orang akibat polusi udara adalah sindrom mata kering (DES). Hal ini terjadi ketika mata tidak mampu memproduksi cukup air mata, dan akibatnya, mata tidak dapat dilembabkan dan diberi nutrisi dengan baik. Kemerahan, nyeri, dan peradangan muncul , dan mata menjadi sensitif terhadap cahaya, angin, dan asap. Terkadang lendir juga terbentuk di sekitar bola mata. Polusi udara dan dampak kesehatan mata yang paling berbahaya antara lain katarak dan kanker.

Lantas, bagaimana cara mengurangi dampak polusi udara terhadap mata Anda? Jika bisa, tetaplah berada di dalam rumah ketika tingkat polusi sedang tinggi. Bila terpaksa harus keluar rumah, kenakan kacamata (bukan lensa kontak), karena akan menghalangi debu dan mencegah iritasi. Jika Anda tidak dapat menghindari iritasi, berikan kompres dingin pada mata Anda dan gunakan obat tetes mata khusus agar tak terjadi iritasi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement