Senin 28 Aug 2023 11:19 WIB

Mayoritas Pekerja Perempuan di Stasiun Penelitian Antartika Alami Pelecehan Seksual

Pada 2022, 59 persen pekerja perempuan di Antartika mengalami pelecehan seksual.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Antartika
Foto: ABC News
Antartika

REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH -- Banyak perempuan yang bekerja di McMurdo Station, basis penelitian utama Amerika Serikat (AS) di Antartika, mengatakan lingkungan yang terisolasi dan budaya macho memungkinkan berkembangnya pelecehan dan penyerangan seksual.

Pada tahun 2022 lalu National Science Foundation, yang mengawasi Program Antartika AS, menerbitkan laporan yang mengatakan 59 persen perempuan yang bekerja di pusat penelitian di Antartika mengaku pernah mengalami pelecehan atau penyerangan.

Baca Juga

Namun, masalahnya lebih dari sekadar pelecehan itu sendiri. Catatan pengadilan, komunikasi internal, dan wawancara dengan lebih dari selusin karyawan dan mantan karyawan ditemukan pola yang sama.

Para perempuan mengatakan klaim pelecehan atau penyerangan mereka diminimalkan atasan mereka, yang sering kali menyebabkan mereka atau orang lain masuk ke bahaya lebih lanjut.

Beberapa pekerja Antartika mengungkapkan pengalaman mereka dengan pelecehan seksual. Mekanik Liz Monahon mengatakan seorang pria di pangkalan itu mengancamnya pada tahun 2021, tetapi atasan tidak berbuat banyak untuk melindunginya. Jadi dia membawa palu kemana-mana.

“Jika dia mendekati saya, saya akan mulai mengayunkannya, saya memutuskan saya akan bertahan hidup,” katanya pada kantor berita Associated Press, Ahad (27/8/2023).

Hakim menemukan ternyata sebelum dikirim ke Antartika pria tersebut memiliki catatan kriminal di Selandia Baru dan telah melanggar perintah pengadilan. Para pekerja mengatakan mereka mengambil tindakan sendiri dan menjaga Monahon tetap aman dengan mengirimnya keluar dari pangkalan untuk misi melintasi lautan es. Pria itu kemudian meninggalkan Antartika.

Dalam rekaman wawancara, perwakilan sumber daya manusia mengatakan kepada Monahon masalah dengan budaya minum di pangkalan tersebut telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Kasus Monahon bukanlah sebuah anomali. Seorang pekerja makanan pada tahun 2019 memberi tahu atasannya bahwa dia telah mengalami pelecehan seksual oleh rekan kerjanya. Dua bulan kemudian, wanita itu dipecat.

Dalam kasus lain, seorang perempuan yang melaporkan seorang laki-laki dengan jabatan senior  meraba-rabanya mengatakan ia diminta untuk bekerja bersama orang itu lagi.

Seorang perempuan lain mengatakan dia diperkosa, namun insiden tersebut kemudian atasannya mengklasifikasi penyerangan itu hanya pelecehan seksual.

NSF mengatakan pihaknya meningkatkan keamanan di Antartika tahun lalu. Kini Leidos, kontraktor utama, harus segera melaporkan insiden penyerangan dan pelecehan seksual. NSF mengatakan pihaknya juga mendirikan kantor untuk menangani pengaduan, menyediakan pengacara rahasia bagi korban, dan menyediakan saluran bantuan 24 jam.

Pada Desember lalu pada Kongres AS, Leidos mengatakan mereka akan memasang lubang intip di pintu kamar asrama, membatasi akses ke kunci utama yang dapat membuka banyak kamar tidur, dan memberikan telepon satelit tambahan kepada tim di lapangan.

Namun keluhan kekerasan tidak berhenti pada laporan NSF. Lima bulan setelah dibebaskan, seorang wanita di McMurdo mengatakan dia diserang rekan prianya. Persidangannya dijadwalkan pada bulan November.

Monahon mengatakan dia berharap ceritanya dapat mendorong para kontraktor di Antartika untuk menghadapi akuntabilitas yang lebih besar di masa depan.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement