REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BNI Life berkomitmen untuk terus menginisiasi berbagai pengembangan produk digital untuk dapat mendorong literasi dan inklusi asuransi Indonesia.
Adapun, literasi keuangan di bidang asuransi di Indonesia pada 2022 telah mencapai 30,46 persen, dengan tingkat inklusi keuangan mencapai 16,63 persen. Data ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat tentang pentingnya asuransi meningkat dan potensi peningkatan pembelian produk asuransi masih sangat besar.
Direktur Bisnis BNI Life Neny Asriany berpendapat bahwa capaian inklusi asuransi Indonesia masih dapat terus ditingkatkan dan perlu diikuti dengan berbagai program peningkatan literasi. Terlebih, saat ini asuransi jiwa masih ditempatkan sebagai kebutuhan tersier.
Neny mengatakan, BNI Life menyadari bahwa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang asuransi memerlukan pendekatan yang lebih dari sekadar promosi dan strategi pemasaran konvensional. Perseroan sadar upaya sosialisasi membutuhkan solusi produk yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah, termasuk manfaat, keterjangkauan, dan kualitas layanan pascapenjualan.
Oleh karena itu, BNI Life mengusulkan program literasi keuangan, termasuk pendidikan asuransi jiwa, dimulai sejak usia dini. Pendidikan keuangan harusnya menjadi mata pelajaran wajib dalam kurikulum nasional, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga pendidikan tingkat lanjutan.
“Tentunya terobosan program-program inovatif sangat dibutuhkan bagi industri asuransi Indonesia. Kami akan terus membantu otoritas untuk dapat terus proaktif meningkatkan literasi dan inklusi asuransi Indonesia,” katanya.
Neny menyampaikan, BNI Life juga telah mengadopsi digitalisasi dengan penjualan produk asuransi melalui platform digital seperti microsite PlanBLife dan BNI Mobile Banking. Langkah ini bertujuan untuk mempermudah pemahaman dan pengalaman masyarakat terhadap manfaat produk asuransi serta dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
“Kami tentunya senantiasa berkomitmen untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan serta inovasi dalam sektor asuransi, menciptakan masa depan keuangan yang aman bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.