Senin 28 Aug 2023 12:22 WIB

Bulog Sebut Stok Beras Masih 1,6 Juta Ton

Bulog pada tahun ini mendapatkan penugasan melakukan penyerapan hingga 2 juta ton.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Perum Bulog memastikan ketersediaan stok beras dalam negeri.
Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Perum Bulog memastikan ketersediaan stok beras dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog memastikan ketersediaan stok beras dalam negeri. Saat ini tercatat, stok beras Bulog untuk cadangan beras pemerintah (CBP) di angka 1,6 juta ton. Bulog pada tahun ini mendapatkan penugasan untuk melakukan penyerapan hingga 2 juta ton.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso menjelaskan, 1,6 juta ton stok beras ini gabungan antara penyerapan dalam negeri dan impor. Buwas memastikan dengan stok tersebut, kebutuhan beras masyarakat bisa dicukupi.

Baca Juga

"Jadi, jangan ada lagi isu mengatakan beras itu kurang. Bulog sudah memiliki 1,6 juta ton beras dan ini premium," kata Buwas saat melakukan operasi pasar di Pasar Klender, Senin (28/8/2023).

Perum Bulog bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras. Saat ini beras untuk kelas medium berada di harga Rp 12.210 per kilogram, sedangkan beras premium menjadi Rp 13.880 per kilogram.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan Bulog akan melakukan operasi pasar lebih banyak ke beberapa titik untuk bisa menurunkan harga beras. Namun, skema Bulog berbeda kali ini, Buwas memastikan operasi pasar akan menyentuh langsung masyarakat bukan berbentuk curah.

"Masyarakat kami imbau tenang dan tidak perlu panic buying. Kita terus lakukan operasi pasar dengan beras kemasan 5 kg maupun 10 kg. Kita gak akan beri beras curah lagi, agar bisa menyentuh masyarakat," ujar Buwas.

Pemerintah lewat Perum Bulog melakukan operasi pasar untuk bisa menstabilkan harga beras di masyarakat. Hingga saat ini, Bulog telah menyalurkan sebanyak 723 ribu ton beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). 

Buwas menjelaskan, operasi pasar ini serentak akan dilakukan oleh Bulog mulai 28 Agustus ini untuk bisa menekan harga beras yang sedang melejit. Buwas menjelaskan, beras SPHP akan membanjiri pasar-pasar di seluruh daerah melalui pedagang pengecer dan tersedia di retail-retail modern.

“Penyaluran beras SPHP yang sudah berjalan mulai awal tahun ini akan dimasifkan melalui para pedagang pengecer. Untuk itu, kami perlu lihat langsung dan memastikan program ini berjalan tepat sasaran,” kata Buwas di Pasar Klender.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement