Senin 28 Aug 2023 13:55 WIB

Apple Watch dan iPhone Baru Bisa Dipakai Cek Kesehatan Paru?

Apple mengembangkan cara baru dalam memantau kesehatan pernapasan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Apple mengembangkan cara baru dalam memantau kesehatan pernapasan dengan menggunakan iPhone dan Apple Watch./ilustrasi
Foto: Wikipedia
Apple mengembangkan cara baru dalam memantau kesehatan pernapasan dengan menggunakan iPhone dan Apple Watch./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Apple baru saja mendaftarkan paten untuk sebuah sistem yang dapat menganalisis fungsi pernapasan pengguna. Sistem ini mampu menilai kesehatan paru-paru dan mengidentifikasi obstruksi jalan napas yang kerap menjadi gejala dari penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) serta asma.

Dalam dokumen pengajuan paten, Apple mengungkapkan bahwa orang-orang dengan masalah seperti PPOK dan asma bisa mengalami penurunan aliran udara. Kondisi ini dapat membuat mereka sulit untuk bernapas.

Baca Juga

Pada kondisi seperti ini, alat tes pernapasan bernama spirometri biasanya digunakan untuk mengukur fungsi paru dan potensi obstruksi jalan napas. Hanya saja, akurasi dan pengulangan dari pengukuran spirometri bisa dipengaruhi oleh seberapa baik orang-orang mengikuti protokol tesnya.

Berbeda dengan spirometri, Apple mengembangkan cara baru dalam memantau kesehatan pernapasan dengan menggunakan iPhone dan Apple Watch. Dalam salah satu metode yang mereka kembangkan, Apple memanfaatkan sensor optik pada iPhone untuk memantau pergerakan dada saat pengguna bernapas.

Pemantauan gerakan dada melalui sensor optik ini akan dikombinasikan dengan algoritma khusus yang dikembangkan oleh Apple. Algoritma ini mampu menginterpretasikan gerakan dada pengguna saat bernapas untuk menilai ada atau tidaknya karakteristik-karakteristik masalah pernapasan.

Metode lain yang dikembangkan oleh Apple adalah menempelkan Apple Watch pada area dada dengan menggunakan sebuah patch atau perekat khusus, seperti dilansir GizmoChina pada Senin (28/8/2023). Nantinya, Apple Watch akan memantau mekanisme pernapasan pengguna secara langsung untuk mendeteksi ada atau tidaknya potensi masalah kesehatan.

Saat ini, penilaian pernapasan klinis masih bergantung pada alat khusus seperti spirometer. Namun, teknologi baru yang dipatenkan oleh Apple ini bisa memberikan cara pemantauan kesehatan pernapasan yang lebih mudah dan nyaman.

Hingga saat ini, Apple menunjukkan konsistensinya dalam mengembangkan fitur pemantau kesehatan di berbagai produk siap dipakai (wearable) hingga ponsel yang mereka produksi. Dalam Apple Watch misalnya, Apple telah menyematkan fitur yang mampu mengukur VO2 max dan kadar oksigen darah.

Belum diketahui apakah Apple akan mengimplementasikan sistem teknologi yang baru akan mereka patenkan ini pada produk konsumen. Namun bila melihat pola kinerja Apple, mereka biasanya akan mengeksplorasi beragam fitur kesehatan inovatif untuk produk konsumen melalui teknologi yang mereka patenkan.

Proses eksplorasi ini bisa berlangsung selama beberapa tahun sebelum diluncurkan. Oleh karena itu, pola yang sama mungkin akan diterapkan juga oleh Apple pada teknologi baru mereka ini. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement