REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Serangan udara Israel menghantam bandara internasional di Kota Aleppo di Suriah utara pada Senin (28/8/2023) pagi. Serangan tersebut merusak landasan pacu dan membuat bandara itu tidak dapat digunakan lagi.
Kantor berita resmi milik negara SANA mengutip seorang pejabat militer mengatakan, pesawat Israel yang datang dari arah Laut Mediterania. Pesawat itu kemudian melakukan serangan sekitar pukul 04.30. Serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Bandara Aleppo telah menjadi sasaran beberapa kali selama tahun ini saja. Terdapat dua serangan pada Maret yang juga membuat bandara tersebut berhenti beroperasi sementara.
Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap sasaran di wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangan terhadap bandara Damaskus dan Aleppo. Namun Israel jarang mengakui atau membahas operasi tersebut. Seringkali serangan tersebut menargetkan pasukan militer Suriah atau kelompok yang didukung Iran.
Tel Aviv telah menargetkan bandara dan pelabuhan laut di wilayah Damaskus yang dikuasai pemerintah. Tindakan itu upaya nyata untuk mencegah pengiriman senjata dari Teheran ke kelompok militan yang didukungnya, termasuk Hizbullah.
Ribuan milisi yang didukung Iran dari seluruh kawasan bergabung dalam konflik Suriah yang telah berlangsung selama 12 tahun. Mereka membantu memberikan keseimbangan bagi pasukan Presiden Bashar Assad.
Aleppo yang mengalami kehancuran luas akibat perang saudara di Suriah kembali mengalami kerusakan parah akibat gempa mematikan berkekuatan 7,8 skala Richter. Gempa itu juga melanda Turki pada Februari.