Senin 28 Aug 2023 15:42 WIB

Dua Orang Tewas Dalam Serangan Rudal Rusia ke Ukraina Tengah

Rudal Rusia menghantam pabrik minyak sayur di Poltava, Ukraina tengah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Rudal Rusia menghantam bangunan di Ukraina. ilustrasi
Foto: EPA-EFE/UKRAINE'S CHERKASY REGIONAL MILITARY
Rudal Rusia menghantam bangunan di Ukraina. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Gubernur wilayah Poltava Dmytro Lunin mengatakan dua orang tewas dalam serangan rudal Rusia yang menghantam pabrik minyak sayur di Poltava, Ukraina tengah. Sementara dua orang lainnya sedang dirawat di rumah sakit.

"Akibat serangan musuh tersebut  dua orang tewas, dua orang dilarikan ke rumah sakit karena luka ringan, dan dua orang lainnya saat ini tidak diketahui,” kata Lunin di aplikasi kirim-pesan Telegram, Senin (28/8/2023).

Baca Juga

Lunin hanya mengatakan serangan itu terjadi di fasilitas industri tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Di Telegram, Kepala staf kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengatakan serangan itu menghantam pabrik minyak nabati di Myrhorod, menewaskan dua orang dan melukai lima lainnya.

"Orang-orang itu sedang bekerja shift malam," katanya.

Ia mengunggah foto-foto yang menunjukkan tangki terbakar dan struktur baja pabrik hancur. Militer Ukraina mengatakan pada Ahad (27/8/2023) malam Rusia meluncurkan empat rudal dari Laut Hitam, dua diantaranya ditembak jatuh.

Militer melaporkan wilayah Kryvyi Rih, juga di Ukraina tengah, juga terkena serangan rudal. Pemerintah setempat mengatakan beberapa rumah pribadi rusak, namun mereka tidak melaporkan adanya korban jiwa.

Militer Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan empat rudal dari Laut Hitam semalam, dua di antaranya ditembak jatuh.

Militer melaporkan bahwa wilayah Kryvyi Rih, juga di Ukraina tengah, juga terkena serangan rudal. Pemerintah setempat mengatakan beberapa rumah pribadi rusak, namun mereka tidak melaporkan adanya korban jiwa.

Invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022 , ketika Rusia meluncurkan invasi militer besar-besaran ke Ukraina. Invasi ini dikutuk oleh PBB, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, dan mendorong sejumlah sanksi terhadap Rusia.

Invasi dimulai dengan serangkaian serangan rudal terhadap infrastruktur militer dan sipil Ukraina. Pasukan darat Rusia kemudian menyeberangi perbatasan ke Ukraina dari berbagai arah. Militer Ukraina melakukan perlawanan yang kuat, tetapi Rusia membuat kemajuan signifikan di timur dan selatan negara itu.

Invasi menyebabkan krisis kemanusiaan di Ukraina. Jutaan orang diusir dari rumah mereka, dan ada laporan penjarahan dan perusakan yang meluas. PBB memperkirakan lebih dari 10 juta orang meninggalkan rumah mereka sejak dimulainya invasi, dan lebih dari 3 juta telah melarikan diri ke negara-negara tetangga.

Invasi juga berdampak signifikan pada ekonomi global. Harga minyak dan gas meningkat tajam, dan ada kekhawatiran tentang kelangkaan pangan global. Dana Moneter Internasional memperingatkan invasi dapat berdampak "parah" pada ekonomi global.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement