Senin 28 Aug 2023 15:53 WIB

412 Warga Alami Gangguan Kesehatan Diduga Akibat Kebakaran TPA Sarimukti

Petugas pemadam masih berupaya menjinakkan api di zona 2, 3, dan 4.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus raharjo
Antrean sampah di TPS Pagarsih, Kota Bandung masih mengular akibat tidak dapat terangkut ke TPa Sarimukti yang ditutup sementara, Senin (28/8/2023). Sampah pun menumpuk di beberapa ruas jalan di Kota Bandung.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Antrean sampah di TPS Pagarsih, Kota Bandung masih mengular akibat tidak dapat terangkut ke TPa Sarimukti yang ditutup sementara, Senin (28/8/2023). Sampah pun menumpuk di beberapa ruas jalan di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sarimukti hingga saat ini masih belum padam. Sehingga, asap tebal dari kebakaran tersebut berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Hadi Rahmat, berdasarkan data terbaru ada sebanyak 412 warga di sekitar TPA Sarimukti terserang penyakit gangguan pernapasan atau ISPA serta penyakit lainnya.

Baca Juga

"Beberapa yang datang ke posko kesehatan dan data terakhir itu total ada sekitar kurang lebih 306 (warga) terkena ISPA, dan yang datang ke posko kesehatan itu ada 506," ujar Hadi kepada wartawan, Senin (28/8/2023).

Hadi mengatakan, masyarakat yang terdampak penyakit ini tidak semuanya ISPA. Tapi, ada beberapa penyakit lain yang menyerang masyarakat lokal. Namun, jika ditotal secara keseluruhan ada sebanyak 412 orang.

"Ada penyakit lain selain ISPA, totalnya 106. Jadi Totalnya ada itu ada 412 warga, ini data per tanggal 27 (Agustus) kemarin," katanya.

Terkait kondisi terkini dari kebakaran TPA Sarimukti, kata dia, dari empat zona yang terbakar kata dia, satu zona sudah bisa teratasi. Saat ini, petugas pemadam masih berupaya menjinakkan api di zona 2, 3, dan 4.

"Cuma untuk zona 1 informasinya sudah mulai padam termasuk asapnya. Jadi, yang menjadi masalah memang asapnya. Kalau untuk apinya sendiri mungkin padam, cuma asap ini dari dalam dan mungkin di dalamnya ada api, tapi kita enggak tahu," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Jabar, menurut Hadi, sampai saat ini tengah melakukan upaya pemadaman api. Namun, di lapangan mengalami kendala karena tinggi gunungan sampah yang mencapai 50 meter.

"Yang pasti memang karena sampah itu bertumpuknya lumayan dalam hampir sekitar 50 meter, sehingga bisa dibilang yang menjadi kesulitan karena memang dengan bertumpuknya sampah," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement