Senin 28 Aug 2023 16:46 WIB

Bapanas Bakal Serap 5.000 Ton Atasi Harga Bawang Merah Anjlok

Harga bawang merah tengah anjlok karena terjadi panen serentak di sejumlah wilayah.

Red: Friska Yolandha
Petani menjemur bawang merah di Kampung Jombang Masigit Kota Cilegon, Banten, Selasa (4/7/2023). Harga bawang merah tengah anjlok karena terjadi panen serentak di sejumlah wilayah.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Petani menjemur bawang merah di Kampung Jombang Masigit Kota Cilegon, Banten, Selasa (4/7/2023). Harga bawang merah tengah anjlok karena terjadi panen serentak di sejumlah wilayah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menyiapkan sejumlah mitigasi guna menstabilkan harga di tingkat petani yang sedang anjlok. Mitigasi itu seperti menyerap 5.000 ton bawang merah untuk kemudian disimpan dalam lemari pendingin.

“Jadi ini kita siapkan BUMN/BUMD kita punya cold storage yang sudah mulai kita bagikan itu fungsinya off taker bisa simpan,” kata Kepala Bapanas/NFA Arief Prasetyo Adi saat meninjau harga beras di ritel modern Jakarta, Senin (28/8/2023).

Baca Juga

Arief menuturkan harga bawang merah saat ini tengah anjlok lantaran tengah terjadi panen raya serentak di sejumlah provinsi sentra-sentra penghasil bawang merah. Namun di saat bersamaan, BUMN Bulog dan ID FOOD telah mendapatkan pendanaan dengan bunga merah masing-masing Rp 1 triliun dan Rp 1,5 triliun. Sehingga kapasitas BUMN dalam menyerap hasil panen petani akan lebih banyak dan diharapkan bisa menjaga stabilitas harga.

“(Harga anjlok) over supply. Pada waktu bersamaan dan makanya ikut meeting bersama Presiden disampaikan petani, masyarakat silahkan bercocok tanam BUMN yang disiapkan untuk off taker,” ucapnya.