Senin 28 Aug 2023 22:16 WIB

Sekolah Diminta Jaga Netralitas dalam Pemilu 2024

Ikrar yang dibacakan tersebut harus menjadi komitmen bersama.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Sekolah (ilustrasi)
Foto: Republika/Mgrol100
Sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Satuan pendidikan diminta untuk menjaga netralitas dalam Pemilu 2024. Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, menjaga netralitas ini penting dalam rangka menyukseskan pemilu.

Untuk itu, Singgih menegaskan harus ada pengawasan yang dilakukan di satuan-satuan pendidikan, khususnya di Kota Yogyakarta. Hal tersebut disampaikan Singgih dalam pembacaan Ikrar Netralisasi Aparatur Sipil Negara (ASN) Satuan Pendidikan dalam Pemilu Tahun 2024 oleh kepala sekolah TK, SKB, SD, dan SMP se-Kota Yogyakarta di Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta (Disdikpora) Kota Yogyakarta, Senin (28/8/2023).

"Di dalam regulasi, ASN harus netralitas, adil dan menunjukkan komitmen menuju kesuksesan Pemilu Tahun 2024. Tentu ada pengawasan di sekolah, pastinya sesuai dengan peraturan," kata Singgih, Senin (28/8/2023).

Singgih menegaskan, ikrar yang dibacakan tersebut harus menjadi komitmen bersama dalam mewujudkan pemilu yang aman dan damai. Setidaknya, ada 117 kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan yang membacakan ikrar tersebut.

"Oleh karena itu, ikrar netralitas yang dibaca bukan sekadar kata-kata, tetapi merupakan komitmen nyata untuk menjunjung tinggi nilai-nilai netralitas, profesionalisme, dan integritas dalam menjalankan tugas-tugas kita khususnya pada Pemilu 2024," ungkap Singgih.

Dalam ikrar itu, tertulis bahwa yang pertama sebagai ASN wajib menjaga dan menegakkan prinsip netralitas Pegawai ASN di instansi masing-masing, dan melaksanakan fungsi pelayanan publik. Baik sebelum, selama maupun sesudah pelaksanaan Pemilu 2024.

Kedua, menghindari konflik kepentingan, tidak melakukan praktik-praktik intimidasi dan ancaman kepada pegawai ASN, termasuk seluruh elemen masyarakat, serta tidak memihak kepada pasangan calon tertentu.

Ketiga, menggunakan media sosial secara bijak dan tidak menyebarkan ujaran kebencian, serta berita bohong. Keempat yakni menolak politik uang dan segala jenis pemberian dalam bentuk apapun.

Dengan pembacaan ikrar tersebut harapannya menjadikan ASN yang bermartabat, beretika dan demokratis demi mewujudkan persatuan dan kesatuan NKRI.

Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta, Budi Santoso Asrori mengatakan, 117 kepala sekolah yang membaca ikrar terdiri dari 11 TK Negeri, satu SKB, 89 SD negeri, dan 16 dari SMP negeri. Budi menuturkan bahwa pihaknya akan terus berupaya dalam memberikan fasilitas untuk Pemilu 2024 agar berjalan lancar, netral dan adil.

Budi juga berharap pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang Selain dapat terselenggara dengan sukses dan lancar. Selain itu, juga diharapkan mampu membawa bangsa Indonesia menuju ke arah pembangunan yang lebih baik di masa mendatang.

"Kita akan berupaya untuk terus mempertahankan kualitas pendidikan di Kota Yogyakarta, sehingga menjadikan Pemilu 2024 sukses, netral dan adil," kata Budi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement