REPUBLIKA.CO.ID, MALANG – Sejumlah masjid di Kota Malang kini memiliki program Family Corner Berbasis Masjid. Program ini hadir setelah resmi diluncurkan bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Malang, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang dan UIN Maulana Malik Ibrahim di Masjid Agung Jami Kota Malang, Senin (28/8/2023).
Ketua DMI Kota Malang, Kasuwi Syaiban, menyatakan program ini sementara diluncurkan di 10 masjid di Kota Malang. Rinciannya, yakni di Masjid Darul Istiqomah Polowijen, Masjid Roisiyah Jodipan, Masjid Nasruddin Kedungkandang dan Masjid Al Halal Bumiayu dan Masjid Al Ikhsan Klayatan.
Selanjutnya, juga ada di Masjid Darussalam Tanjungrejo Masjid Al Ikhlas di Jalan Raya Langsep, Masjid Nurul Jihad di Perum Vila Bukit Tidar, Masjid Al Ghozali Tlogomas Kecamatan Lowokwaru, dan Masjid Ainul Yaqin Unisma.
Program ini hadir pada dasarnya karena permasalahan keluarga sering tidak terjangkau oleh masjid. Hal ini bukan dikarenakan keterbatasan fasilitas atau kurangnya sumber daya manusia. Situasi tersebut lebih pada minimnya program layanan yang secara khusus fokus pada ketahanan keluarga.
Hingga saat in masalah keluarga belum mendapatkan solusi efektif dari keberadaan masjid. Sebab itu, program tersebut sengaja diluncurkan di masjid-masjid di Kota Malang.
Selain itu, dia menilai penempatan program tersebut di masjid lebih mudah mendatangkan orang. "Datangkan umat tidak perlu undangan. Ada azan aja datang ke masjid. Berarti lebih mudah menyampaikan pesan-pesan dari visi misi dan sampai ke umat," kata Kasuwi.
Melalui program ini juga menjadi bukti bahwa masjid tidak hanya difungsikan sebagai tempat shalat. Masjid nyatanya dapat membantu membina masyarakat di Kota Malang. Hal ini terutama agar keluarga di Kota Malang dapat menjadi sakinah mawaddah warrahmah.
Meskipun baru 10 masjid, ini bukan berarti warga dari masjid lain tidak diperkenankan mendapatkan manfaatnya. Pihaknya sangat senang apabila manfaat program tersebut dapat dirasakan masyarakat lain. Apalagi jika masjid lainnya turut mengadakan program tersebut.
Kasuwi berharap program Family Corner Berbasis Masjid dapat terus berkembang ke depannya. Dengan kata lain, jumlah masjid yang memiliki program tersebut dapat terus bertambah. "Karena dengan Family Corner, kita sudah ikut membangun negara. Kontribusinya yang luar biasa untuk mewujudkan Indonesia baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur," jelasnya.
Untuk diketahui, jumlah masjid yang terdaftar di Kemenag Kota Malang mencapai 704 masjid. Namun Kasuwi meyakini jumlah masjid dapat lebih dari 1.000 masjid. Sementara itu, jumlah mushalanya mencapai 1.500 sehingga total ada 2.500 masjid dan mushala di Kota Malang.
Baca jug: Cerita Mantan Menkes Lolos dari Maut, Kamar yang Disiapkan untuknya Ditembaki Israel
Adapun program dan kegiatan di Family Corner Berbasis Masjid akan berkenaan dengan masalah pendidikan pra-kawin, konsultasi perkawinan serta konsultasi dan konseling keluarga.
Kemudian juga terdapat kegiatan pendampingan kasus-kasus keluarga dan sosialisasi keluarga sakinah melalui pengajian rutin di masjid-masjid. Ada pula kegiatan ceramah agama dan khutbah Jumat serta pendampingan fungsi-fungsi keluarga.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengaku sangat menyambut baik atas kehadiran program Family Corner Berbasis Masjid. Menurut dia, program ini termasuk salah satu cara untuk berkontribusi kepada negara. Hal ini terutama dalam membentuk keluarga yang sakinah di Kota Malang.