Selasa 29 Aug 2023 10:02 WIB

Pj Heru Harap Masyarakat Tinggalkan Kendaraan Pribadi, Beralih Naik LRT Jabodebek

LRT Jabodebek memiliki 18 stasiun di dua lintas pelayanan, Cibubur dan Bekasi Line.

Rep: Haura Hafidzah/ Red: Erik Purnama Putra
Rangkaian LRT Jabodebek melintas di jalur Cawang, Jakarta Timur-Dukuh Atas, Jakarta Selatan, Ahad (27/8/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Rangkaian LRT Jabodebek melintas di jalur Cawang, Jakarta Timur-Dukuh Atas, Jakarta Selatan, Ahad (27/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Moda transportasi publik yang beroperasi semakin bertambah di Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan moda transportasi Lintas Rel Terpadu Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) pada Senin (28/8/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berharap, keberadaan LRT Jabodebek dapat meningkatkan penggunaan transportasi publik di wilayah DKI Jakarta. Dia ingin masyarakat semakin banyak yang beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.

Baca Juga

"LRT Jabodebek telah diresmikan oleh Presiden Jokowi. Setelah melewati masa uji coba, LRT Jabodebek ini resmi beroperasi melayani masyarakat. Kami harap, kehadiran LRT Jabodebek bisa memudahkan dan mempercepat perjalanan masyarakat untuk beraktivitas sehari-hari," kata Heru di Jakarta pada Selasa (29/8/2023).

Menurut Heru, jika pengguna transportasi publik meningkat, bisa berdampak pada penurunan polusi udara dan pengurangan kemacetan lalu lintas. "Kehadiran LRT Jabodebek semakin melengkapi integrasi transportasi publik yang telah dibangun Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Jakarta, yaitu Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, LRT Jakarta, Transjakarta, Kereta Rel Listrik (KRL) dan kereta bandara," kata Heru.

Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan, moda transportasi publik dengan lintasan rel sepanjang 41,2 kilometer ini telah siap dioperasikan. LRT Jabodebek beroperasi mulai dari Harjamukti di Depok, Jawa Barat, Jatimulya di Bekasi, Jawa Barat, hingga ke Dukuh Atas, Jakarta Selatan.

"Setiap hari, sebanyak 996 ribu kendaraan masuk ke Jakarta. Oleh sebab itu, macet, polusi juga selalu ada di Jakarta. Karena itulah, dibangun MRT, LRT, KRL, Transjakarta, kereta bandara, agar masyarakat kita dapat beralih dari transportasi pribadi ke transportasi massal," kata Jokowi.

Dia pun berharap, masyarakat bisa mulai menggunakan moda transportasi LRT Jabodebek sebagai alternatif transportasi publik, terutama bagi mereka yang berada di sekitar Cibubur, Bekasi dan sekitarnya. "Kita harapkan masyarakat beralih ke LRT, baik dari Cibubur dan sekitarnya maupun Bekasi dan sekitarnya, sehingga kemacetan di jalan bisa kita hindari dan juga polusi bisa kita kurangi," kata Jokowi.

LRT Jabodebek memiliki 18 stasiun dalam dua lintas pelayanan, yaitu Cibubur Line dan Bekasi Line. Cibubur Line melayani perjalanan dari Stasiun Harjamukti di Depok, Jawa Barat, menuju Stasiun Dukuh Atas di Jakarta dan melintasi 12 stasiun pemberhentian dengan jarak tempuh 24,3 kilometer.

Sementara itu, Bekasi Line melayani perjalanan dari Stasiun Jatimulya di Bekasi menuju Stasiun Dukuh Atas dan melintasi 14 stasiun pemberhentian dengan jarak tempuh 27,3 kilometer. Selama satu bulan usai peresmian, tarif LRT Jabodebe flat sebesar Rp 5.000 untuk seluruh perjalanan jauh-dekat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement