REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemen PPPA RI) berkolaborasi dengan Tokopedia, memberikan pendampingan dan pembekalan dengan beragam topik terkait pengembangan usaha dan kompetensi kewirausahaan untuk perempuan di Kabupaten Gianyar, Bali.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, saat membuka Kelas Perempuan Maju Digital bagi Perempuan Penyintas KDRT di Gianyar, Bali, kemarin, mengatakan, saat ini perempuan masih menghadapi sejumlah hambatan. Baik pada aspek sosial, hukum, budaya, kelembagaan, ekonomi, hingga digital yang kerap menimbulkan permasalahan penyebab terjadinya tindakan kekerasan dalam rumah tangga.
Karena itu, menurut Bintang, program kolaborasi dengan Tokopedia melalui kelas digital itu merupakan salah satu langkah memajukan transformasi digital bagi UMKM perempuan di Kabupaten Gianyar dan Provinsi Bali. Tujuannya, menekan angka kekerasan terhadap perempuan melalui pemberdayaan ekonomi, khususnya bagi perempuan penyintas kekerasan, kelompok pra-sejahtera, dan perempuan kepala keluarga.
"Dengan perempuan yang berdaya secara ekonomi, kami harapkan mampu menciptakan dampak yang positif terhadap keseluruhan aspek kehidupan," kata dia.
Bintang mengatakan, upaya pengentasan mata rantai kekerasan terhadap perempuan dan anak dibutuhkan kerja kolektif kolegial. Karena itu, dia mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait untuk terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan berbagai sektor pembangunan. Juga saling mendukung serta menginspirasi demi terwujudnya pemberdayaan perempuan di berbagai bidang, serta perempuan berdaya, anak terlindungi dan Indonesia Maju.
"Kami percaya, upaya Kemen PPPA berkolaborasi dengan Tokopedia melalui KPMD dapat menciptakan kesempatan yang setara, khususnya bagi UMKM perempuan," ujar Bintang.