Selasa 29 Aug 2023 12:46 WIB

Jokowi Ingatkan Urusan Politik Jangan Ganggu Stabilitas Ekonomi

Posisi dunia saat ini masih sulit dan menghadapi berbagai tantangan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ahmad Fikri Noor
Presiden Jokowi saat menghadiri KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, Kamis (24/8/2023).
Foto: dok. Laily Rachev - Biro Pers
Presiden Jokowi saat menghadiri KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, Kamis (24/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar urusan politik pada 2024 tak sampai mengganggu stabilitas ekonomi nasional. Sebab, posisi dunia saat ini masih sulit dan menghadapi berbagai tantangan.

Sehingga jika stabilitas ekonomi terganggu, Jokowi menyebut akan sulit untuk mengembalikannya ke kondisi yang baik. Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) di Cirebon, Selasa (29/8/2023).

Baca Juga

“Saya selalu menyampaikan jangan sampai urusan politik di 2024 itu mengganggu stabilitas ekonomi kita. Karena kalau terganggu dalam posisi dunia sulit itu kadang-kadang mengembalikannya akan sangat sulit, kadang-kadang. Bisa saja betul-betul sulit, tapi kadang-kadang bisa menyulitkan kita,” ujar Jokowi.

Jokowi pun mengatakan bahwa posisi semua negara di dunia saat ini tidaklah mudah. Berbagai negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa pun juga menghadapi kondisi yang sulit saat ini. Pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan harga berbagai kebutuhan di negara-negara tersebut melonjak tinggi.

Bahkan, kata Jokowi, ada satu negara di Eropa yang harga kebutuhan di sektor energi seperti listrik, gas, dan bensin mengalami lonjakan yang sangat tinggi, yakni mencapai 700 persen. “Bayangkan naik 700 persen, di sini naik 10-15 persen demonya tiga bulan. Itu 700 persen coba mau demo berapa tahun. Betapa sangat sulitnya, harga pangan naik dua kali, naik 50 persen,” kata dia.

Karena itu, Jokowi mengatakan bahwa masyarakat Indonesia patut untuk bersyukur. Dia menyebut, pemerintah berhasil mengendalikan angka inflasi yakni sebesar 3,1 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua juga masih baik yakni 5,17 persen.

“Termasuk tiga terbaik dunia ekonomi yang baik sekarang ini, yang di G20 Indonesia, India, RRT China. Yang lain-lain sangat berat. Sekali lagi, dunia penuh tantangan baik itu krisis pangan, krisis energi, baik geopolitiknya. Negara-negara banyak konflik,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menceritakan kunjungannya ke Afrika sepekan yang lalu. Setelah melihat kondisi di Afrika, Jokowi pun mengaku bersyukur karena Indonesia tak mengalami kesulitan air yang menjadi kebutuhan utama.

“Urusan air saja mereka sulit sekali, air yang menjadi sebuah kebutuhan utama, pangan apalagi. Kita patut bersyukur betul,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement