Selasa 29 Aug 2023 14:10 WIB

Bandung Raya Sepakat Kurangi 50 Persen Sampah ke TPA Sarimukti

Sebelumnya empat wilayah Bandung Raya ke TPA Sarimukti mencapai 2.000 ton per hari. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Tim BNPB mengoperasikan helikopter untuk melakukan water bombing pemadaman kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, (26/8/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Tim BNPB mengoperasikan helikopter untuk melakukan water bombing pemadaman kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, (26/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Empat kabupaten dan kota di Bandung Raya yang menjadi konsumen TPA Sarimukti sepakat mengurangi pembuangan sampah akhir ke Sarimukti. Penandatanganan kesepakatan disaksikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Keempat daerah yang bersepakat, yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat. "Sudah tanda tangan komitmen pengurangan sampah ke Sarimukti karena engga bisa seperti dulu lagi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Keempat daerah tersebut, kata Emil, sepakat mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti hingga mencapai 50 persen.

"Jadi, biasanya 450 ritasi kita kan kurangi kalau bisa setengahnya atau lebih. Itu lebih baik," katanya.

Sebelumnya, sampah yang dibuang dari empat wilayah Bandung Raya ke TPA Sarimukti mencapai 2.000 ton per hari. Kota Bandung menjadi penyumbang tertinggi lebih dari seribu ton per hari.

Emil berharap, kesepakatan tersebut bisa dijalankan dengan maksimal. Caranya setiap daerah mengedukasi warganya agar mengurangi sampah dan mengolah sampahnya secara mandiri.

"Misalnya, sampah makanan, makan malam dan makan siang bisa dibuat kompos jangan dibuang semua pakai plastik ke depan rumah," ujarnya. 

Bila hal itu dilakukan, Emil optimistis volume sampah yang diangkut truk ke TPA Sarimukti akan berkurang. Nantinya sampah yang dibuang ke Sarimukti pun hanya yang sifatnya residu atau sampah yang sudah tidak dapat diolah.

"Masyarakat tolong kelola sampahnya sendiri jangan semua dibuang. Kalau itu dilakukan maka volume truk yang datang ke Sarimukti akan sedikit dan sifatnya hanya residu," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Ridwan Kamil memberikan kabar terbaru terkait kebakaran TPA Sarimukti. Dari laporan yang ia terima titik-titik api dipastikan sudah padam dan hanya menyisakan sisa asap saja.

"Sarimukti sudah membaik titik-titik api sudah tidak ada tinggal sisa-sisa asap," ujarnya.

Asap sisa kebakaran TPA Sarimukti yang terjadi mulai 19 Agustus 2023 ini kemungkinan akan hilang satu sampai dua hari mendatang. Namun, begitu tempat penampungan warga terdampak akan terus disediakan hingga situasi sudah betul-betul normal.

"Mungkin satu-dua hari ini selesai dan penampungan sementara tetap kita siapkan," katanya.

Apabila asap sudah tidak ada, sampah yang sempat tertunda bisa kembali dibuang ke TPA Sarimukti. Kendati demikian, Gubernur meminta empat wilayah di Bandung Raya mampu mengurangi sampahnya hingga 50 persen.

"Harusnya hari ini atau besok sudah bisa buang sampah tapi saya sudah minta kepada kota/kabupaten di Bandung Raya mengurangi sampah minimal setengahnya dari biasanya," ujarnya.

Gubernur menyebut status kedaruratan TPA Sarimukti tetap tidak akan diubah sampai api dan asap sudah betul-betul tidak ada. Hingga kemarin ini water bombing masih dilakukan sebanyak 40 kali putaran dalam sehari. Termasuk juga rekayasa cuaca oleh BNPB.

"Kedaruratan ini masih berlangsung sampai dinyatakan sampai titik api dan asap tidak ada, tapi intinya situasi membaik," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement