REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kerajaan Arab Saudi terus menekankan keinginannya memberikan kenyamanan kepada umat Muslim yang beribadah di negara tersebut. Salah satu upaya dilakukan oleh Presidensi Urusan Dua Masjid Suci di Masjidil Haram.
Di masjid tersebut, sebanyak 80 sampel diambil setiap harinya. Hal ini untuk memastikan kualitas udara, kebersihan permukaan, kualitas air sumur zamzam dan kualitas makanan, termasuk kurma, yang disediakan dan dibagikan kepada para pengunjung masjid.
Dilansir di Al-Riyadh Daily, Selasa (29/8/2023), sampel tersebut diambil dari karpet, permukaan, eskalator, lemari, dan rak masjid. Selanjutnya, mereka dikirim ke laboratorium epidemiologi untuk berbagai macam pengujian (kimia, mikrobiologi, dan fisik).
Menurut Direktur Pencegahan dan Perawatan Kesehatan Presidensi Dua Masjid Suci, Hassan Al-Suwaihri, di laboratorium itu dilakukan tiga jenis pengujian. Tujuannya adalah untuk memastikan mereka memenuhi standar kualitas tertinggi.
Pengujian tersebut dilakukan untuk pemantauan efektivitas bahan higienis dan disinfektan, yang digunakan untuk membersihkan dan mensterilkan permukaan dan lantai. Hal ini berlaku untuk selain sampel air zamzam dan kualitas makanan.
Tidak hanya itu, Al-Suwaihri menyebut pemeriksaan mikroba terhadap sampel yang diambil dilakukan dengan menggunakan alat pengukur polusi (pemindaian instan). Langkah ini dilakukan untuk memastikan pengunjung Masjidil Haram mendapatkan pelayanan terbaik, sejalan dengan arahan dari pimpinan yang bijaksana.
Sebelumnya diberitakan, Presidensi Umum Dua Masjid Suci mengerahkan lebih dari 400 pengawas Saudi. Mereka akan mengawasi operasi lapangan yang dilakukan oleh tenaga kerja dalam jumlah besar, yaitu 4.000 pekerja pria dan wanita.
Semua pekerja ini akan ditugaskan membersihkan Masjidil Haram tidak kurang dari 10 kali sehari. Mereka berusaha keras memastikan kebersihan dan kebersihan tempat suci ini.
Asisten Presiden Umum Urusan Layanan, Teknis, dan Lapangan di Masjidil Haram, Mohammed Al Jabri mengatakan mengerahkan 5.000 kendaraan reguler dan hampir 3.000 kendaraan listrik. Semuanya dikoordinasikan melalui aplikasi TANAQOL.
Badan tersebut juga menjalankan sterilisasi rutin dan mengawasi tugas operator kendaraan. "Sebanyak 11 robot sterilisasi pintar, yang mampu beroperasi hingga delapan jam tanpa campur tangan manusia akan digunakan," kata Al Jabri.
Diprogram untuk mensterilkan setiap sudut dan celah Masjidil Haram, pekerjaan robot tersebut akan didukung oleh 20 perangkat sterilisasi uap kering Biocare untuk sterilisasi udara dan permukaan secara bersamaan. Selain itu, alat untuk mensterilkan kabut akan digunakan di area yang sulit dijangkau dan 600 pembersih tangan handsfree akan dipasang.