Selasa 29 Aug 2023 16:38 WIB

Kemenag Yogyakarta Berencana Bangun Enam Tower Asrama Haji

Saat ini Yogyakarta belum memiliki gedung asrama haji

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Petugas merapikan tempat tidur yang akan digunakan untuk jamaah calon haji di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (15/5/2023). Pengelola Asrama Haji Donohudan mempersiapkan sebanyak 1.155 tempat tidur di Gedung Mekah dan 770 tempat tidur di Gedung Madinah untuk pelayanan jamaah calon haji dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mulai 23 Mei 2023.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Petugas merapikan tempat tidur yang akan digunakan untuk jamaah calon haji di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (15/5/2023). Pengelola Asrama Haji Donohudan mempersiapkan sebanyak 1.155 tempat tidur di Gedung Mekah dan 770 tempat tidur di Gedung Madinah untuk pelayanan jamaah calon haji dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mulai 23 Mei 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Yogyakarta berencana membangun enam tower Asrama Haji di Kabupaten Kulon Progo. Pembangunan asrama haji ini didasari alasan Bandara Yogyakarta International Airport juga berada di wilayah tersebut.

Kepala Kanwil Kemenag Yogyakarta Masmin Afif menjelaskan saat ini lahan untuk pembangunan asrama haji sudah dihibahkan ke Kementerian Agama (Kemenag) dari Sri Sultan Hamengkubowono X. Lahan seluas tujuh hektare itu nantinya akan mulai dibangun pada 2023 hingga 2024.

Baca Juga

“Sri Sultan sudah menghibahkan tanah tujuh hektare, mudah-mudahan tahun 2024 atau 2025 sudah mulai dibangun,” kata Masmin disela-sela Analisis Survei Kepuasan Jamaah Haji 1444 H/2023 M di Yogyakarta, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Selasa (29/8/2023)

Nantinya, Asrama Haji DIY akan dibuat menjadi hotel haji dengan membangun enam tower tersebut. Sejak Bandara YIA dibangun dan berdiri, ia menyebut hal ini tentu harus dioptimalkan dan memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat.

Salah satu peluang memberikan nilai tambah manfaat ini adalah dengan menjadikan bandara YIA sebagai bandara embarkasi. Dalam rangka mewujudkan hal itu, diperlukan pembangunan asrama haji embarkasi sebagai titik pemberangkatan jamaah haji.

“Tentu, asrama haji embarkasi ini tidak saja untuk jamaah haji dari Yogyakarta, namun juga Kabupaten/Kota sekitar yang secara geografis lebih dekat ke bandara YIA dibandingkan Asrama Haji Donohuan Boyolali,” lanjut dia.

Masmin mengakui saat ini Yogyakarta belum memiliki gedung asrama haji. Karena itu, keberadaan gedung dan sarana, serta prasarana yang memadai sangat dibutuhkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan para pengguna khususnya jamaah haji.

Selain itu, ia menyebut keberadaan asrama haji ini untuk melakukan penguatan pengarus utamaan moderasi beragama, dalam perilaku dan pemikiran atau faham jamaah. Hal ini berlaku baik saat sebagai calon jamaah haji, saat pelaksanaan ibadah, maupun pascapelaksanaan operasional penyelenggaraan haji.

“Perlu diketahui pula, area lahan peruntukan Asrama Haji Yogyakarta tersebut sangat strategis dekat dengan Bandara Yogyakarta International Airport," ujar dia.

Dengan demikian, nantinya akan ada beberapa fasilitas dan infrastruktur yang terintegrasi, sebagai wadah penguatan pelayanan dan pembinaan haji di daerah. Harapannya, dengan fasilitas ini pelayanan haji dapat dilaksanakan dengan baik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement