REPUBLIKA.CO.ID. JAKARTA -- Saat gempa bumi terjadi, seseorang bisa langsung panik dan bingung, serta tak tahu harus berbuat apa. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dan keluarga jika gempa bumi terjadi, maupun tindakan antisipasi sesudahnya.
Laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi imbauan agar setiap orang mengenali lingkungan tinggal dan tempat bekerja. Perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat.
Dengan begitu, seseorang tahu jalan keluar apabila harus melarikan diri dari rumah jika terjadi gempa bumi. "Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi," tulis BMKG.
Ada hal-hal yang bisa diperhatikan sebagai langkah preventif. Pertama, atur perabotan seperti lemari atau rak kabinet menempel pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, atau bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
Selain itu, simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran. Langkah pencegahan lain adalah selalu mematikan air, gas, dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
Menurut BMKG, penyebab celaka yang paling banyak terjadi pada saat gempa bumi adalah akibat kejatuhan material. Karena itu, perlu menempatkan benda berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
Cek juga kestabilan benda yang tergantung (seperti lampu) yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi. Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen, dan air minum cadangan perlu selalu disiapkan untuk kondisi darurat.
Apa yang harus dilakukan untuk melindungi diri saat terjadi gempa bumi? Jika berada di dalam bangunan, lindungi badan dan kepala dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja. Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan. Apabila masih dapat dilakukan, segera lari ke luar.
Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan atau gedung di sekitar, termasuk tiang listrik dan pohon. Perhatikan tempat kaki berpijak, segera hindari apabila terjadi rekahan tanah.
Saat sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun, dan menjauh dari mobil. Hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran. Untuk yang tinggal atau berada di pantai, jauhi laut untuk menghindari bahaya tsunami. Sementara, jika tinggal di daerah pegunungan, hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah guncangan gempa bumi usai dan seseorang masih berada di dalam bangunan, BMKG menyarankan keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.
"Periksa apa ada yang terluka. Lakukan P3K. Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda," ungkap BMKG.
Langkah lainnya adalah memeriksa lingkungan sekitar, seperti apabila terjadi kebakaran, kebocoran gas, hubungan arus pendek listrik, serta kebocoran aliran dan pipa air. Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
Sebaiknya, tidak langsung memasuki bangunan yang sudah terkena gempa, karena kemungkinan masih terdapat runtuhan. Jangan pula berjalan di daerah sekitar gempa, sebab kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
"Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya," kata BMKG.