Selasa 29 Aug 2023 17:41 WIB

Kekurangan Dana, Sekolah yang Dikelola PBB di Gaza Terancam Tutup

Sekolah PBB di Gaza kekurangan dana untuk operasional

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Sekolah di Gaza. Sekolah PBB di Gaza kekurangan dana untuk operasional
Foto: AP Photo/Khalil Hamra
Sekolah di Gaza. Sekolah PBB di Gaza kekurangan dana untuk operasional

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Sekolah PBB di Gaza memulai tahun ajaran baru pada Ahad (27/8/2023). Para siswa di Gaza kembali memasuki ruang kelas mereka, namun belum diketahui apakah mereka bisa terus bersekolah atau justru berhenti di tengah jalan. 

“Gaza memulai masa sekolah baru mereka pada Ahad, tetapi tidak jelas apakah mereka akan dapat menyelesaikan tahun tanpa gangguan karena krisis pendanaan di badan pengungsi Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa,” lapor Reuters. 

Baca Juga

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) menjalankan 288 sekolah di wilayah Palestina, di antara 700 di seluruh bagian wilayah Timur Tengah yang didanainya bersama 140 klinik medis. 

Tetapi kekurangan hampir 200 juta dolar AS yang dibutuhkan untuk membayar gaji staf dan menjaga layanan tetap berjalan hingga akhir 2023. 

"Kami belum mendapatkan semua dana yang kami butuhkan untuk memastikan bahwa sekolah kami dapat tetap beroperasi hingga akhir tahun ini, jadi kami bekerja untuk mengamankan dana yang dibutuhkan untuk menjaga sekolah tetap buka di Gaza," kata Thomas White, direktur urusan UNRWA di Gaza dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (29/8/2023). 

White mengatakan beberapa negara donor akan mengadakan diskusi tentang pendanaan untuk UNRWA pada bulan September.

“Jika kami tidak mendapatkan dana, 298 ribu siswa mungkin tidak bisa lagi pergi ke sekolah. Di Gaza, ada 1,2 juta orang yang mungkin tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan," kata White kepada Reuters selama kunjungan ke satu sekolah yang dikelola PBB di Kota Gaza. 

Selain 200 juta dolar untuk mendukung anggaran operasionalnya di wilayah yang lebih luas, UNRWA juga membutuhkan 75 juta dolar untuk bantuan pangan di Gaza. 

Baca juga: Cerita Mantan Menkes Lolos dari Maut, Kamar yang Disiapkan untuknya Ditembaki Israel

Sekitar dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Gaza adalah pengungsi, terutama keturunan dari mereka yang melarikan diri atau terpaksa melarikan diri dari kampung halaman dan desa mereka di sekitar perang 1948 yang melihat kelahiran negara Israel. 

Sekolah UNRWA mendidik sedikit di bawah setengah dari kaum muda Gaza, dengan sekitar 300 ribu siswa di sekolah-sekolah yang dikelola pemerintah dan lainnya di sekolah-sekolah swasta. 

Di kamp pengungsi Nusseirat di pusat Jalur Gaza, pengungsi Palestina, Sami Abu Mallouh (47) mengatakan keluarganya yang terdiri dari 12 orang bergantung pada UNRWA untuk pendidikan, perawatan medis, dan bantuan makanan. "Tanpa UNRWA kita bukanlah siapa-siapa," kata Mallouh. 

 

Sumber: middleeastmonitor 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement