Selasa 29 Aug 2023 18:17 WIB

UIN Palu Perkuat Pemahaman Mahasiswa tentang Moderasi Beragama

UIN Palu akan mengawal program moderasi beragama di lingkungannya.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Prof Sagaf S Pettalongi.
Foto: Dok UIN Datokarama
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Prof Sagaf S Pettalongi.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, memperkuat pemahaman mahasiswa baru tentang moderasi beragama untuk membentuk mahasiswa yang moderat.   

"Mahasiswa UIN Datokarama harus moderat secara intelektual/pemikiran dan perilaku," kata Rektor UIN Datokarama Palu Profesor Sagaf S Pettalongi, di Palu, Selasa (29/8/2023).

Baca Juga

Penguatan pemahaman tentang moderasi beragama dilakukan oleh UIN Datokarama Palu melalui kegiatan matrikulasi yang diikuti 1.586 mahasiswa baru.

Profesor Sagaf yang merupakan pakar manajemen pendidikan mengemukakan bahwa mahasiswa UIN Palu harus memahami secara utuh mengenai moderasi beragama, substansi, dari perbedaan agama dan keyakinan yang ada, disertai dengan akhlak dan moral yang baik.

Dia mengatakan, mahasiswa UIN Palu berkewajiban untuk bersikap moderat, menerima dan menjunjung tinggi perbedaan agama dan keyakinan yang ada dalam kehidupan sosial keagamaan di tengah masyarakat.

Indonesia, ujar dia, dihuni oleh masyarakat yang terdiri dari berbagai latar belakang agama, budaya, suku dan bahasa. Kemajemukan yang ada merupakan Sunnatullah yang telah ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Maka, kata dia, tidak boleh ada pemaksaan kehendak atau pemaksaan suatu pendapat di Tanah Air ini. Oleh karena itu, dibutuhkan pemikiran dan sikap yang moderat, yang dapat menerima dan menjunjung tinggi perbedaan yang ada.

"Moderasi beragama bukanlah moderasi agama. Sebab, moderasi beragama berada pada tataran sosiologis yang dalam wilayah praktik keberagamaan di kehidupan sosial kemasyarakatan dan menjalin hubungan sosial dengan orang lain," katanya menjelaskan.

Sementara pada tataran teologis, kata dia, setiap orang berhak, bahkan seharusnya meyakini kebenaran agamanya, tetapi pada saat yang sama dalam tataran sosiologis harus memahami bahwa orang lain juga memiliki keyakinan terhadap ajaran agama mereka.

"Optimalisasi implementasi konsep moderasi beragama menjadi salah satu prioritas UIN Datokarama baik di dalam lingkup kampus maupun di eksternal kampus," ujarnya.

Di internal kampus, kata dia, moderasi beragama diakomodasikan dalam bentuk berbagai kegiatan pendidikan dan pembelajaran reguler maupun non-reguler.

"Termasuk salah satunya adalah PBAK, Matrikulasi dan pembinaan di Mahad Aljamiah, menjadi pendekatan dalam pembinaan wawasan mahasiswa tentang moderasi beragama," ungkap Rektor.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement