REPUBLIKA.CO.ID, WONOSARI -- Sesuai arahan dan kebijakan bupati, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul menggelar Kontes Ternak dengan jenis sapi peranakan Ongole (PO) di Wilayah Sumber Bibit.
Digelar di Pasar Hewan Siyonoharjo, Selasa (29/8/2023) kontes ternak diikuti oleh 100 ekor ternak sapi yang berasal dari para peternak wilayah Wonosari dan Playen.
Kepala Bidang Bina Produksi DPKH Gunungkidul, Suyanto menyampaikan ada empat kategori yang dilombakan yakni Kelas Calon Pejantan PO, Calon Induk PO, Pedet Pejantan PO, dan Kelas Pedet Betina PO.
"Dalam rangka melestarikan sapi peranakan unggul yang sudah ditetapkan menteri pertanian yang mana daerah Gunungkidul menjadi penghasil peranakan unggul mendampingi Kebumen," kata Suyanto dalam rilis yang diterima Republika.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta pun kagum saat melihat-lihat sapi dari para peternak Gunungkidul. Ia juga menyampaikan pentingnya pengembangan sapi lokal untuk memenuhi kebutuhan bibit bahkan ditingkat nasional.
"Saya lihat dari sisi ekonomi dan pengembangan. Untuk sisi ekonomi tentunya masyarakat juga menggantungkan dari sektor peternakan, selain sektor pertanian, yang dapat kita lihat dengan populasi ternak di Gunungkidul yang mencapai lebih dari 153 ribu ekor ternak," ujar Bupati.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi DIY Sugeng Purwanto berharap untuk sapi jenis lokalan dipertahankan dengan dibantu pusat juga, serta dapat berkembang di DIY dan dapat mewarnai genetik sapi nasional.
"Kita ketahui Sentra Ternak di Yogyakarta utamanya berada di Gunungkidul," ucap Sugeng.
Selain itu juga diluncurkan program GERDU KITA (Gerakan Peduli Penyakit Anthrax dan Lainnya) MANTEL CETHING (Makan Telur Cegah Stunting) oleh Bupati bersama dengan Forkopimda.