Rabu 30 Aug 2023 05:33 WIB

Tawaran Kompensasi Perdamaian dari RS Sentosa dan Respons Keluarga Bayi Tertukar

Ada dua hal yang ditawarkan RS Sentosa agar kasus diselesaikan secara kekeluargaan.

Polres Bogor mengungkapkan dua bayi yang dilahirkan di RS Sentosa Bogor pada Juli 2022 memang tertukar dari hasil tes DNA yang dilakukan pada Senin (21/8/2023). Dua ibu yakni Siti Mauliah dan D pun saling berpelukan dalam konferensi pers pada Jumat (25/8/2023) malam di Mapolres Bogor.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Polres Bogor mengungkapkan dua bayi yang dilahirkan di RS Sentosa Bogor pada Juli 2022 memang tertukar dari hasil tes DNA yang dilakukan pada Senin (21/8/2023). Dua ibu yakni Siti Mauliah dan D pun saling berpelukan dalam konferensi pers pada Jumat (25/8/2023) malam di Mapolres Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Shabrina Zakaria

Rumah Sakit (RS) Sentosa tempat dua bayi asal Bogor dilahirkan dan setahun tertukar, kini mengupayakan penyelesaian kasus secara kekeluargaan. Ada dua tawaran dari pihak RS Sentosa kepada masing-masing keluarga bayi yang tertukar.

Baca Juga

Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako, mengatakan sejak awal RS Sentosa terus mengawal kasus ini. Di samping itu, menurutnya peristiwa ini sudah terjadi dan tidak ada yang mengharapkan kasus ini terjadi.

"Jadi, kami berharap kemudian upaya kami adalah bagaimana kita berbicara menyelesaikan ini secara kekeluargaan dan damai. Sesuai dengan semangat rumah sakit dari awal,” kata Gregg kepada Republika, Senin (28/8/2023).

Sebagai bentuk pengawalan, kata Gregg, pihak RS Sentosa mengumpulkan dua pasang ibu bayi tertukar dan bayinya, yakni Siti Mauliah (37), D (33), GL, dan GB. RS Sentosa juga mengupayakan dan membiayai tes DNA, tetapi hanya dilakukan oleh Siti dan bayi GL pada Mei 2023.

Kemudian, sambung Gregg, rumah sakit akan melakukan dua hal yang nanti akan ditawarkan jika hal ini masuk pembicaraan. Pertama, rumah sakit akan menawarkan perawatan kesehatan terhadap dua bayi tersebut hingga usia 18 tahun. 

Kedua, RS Sentosa juga akan memberikan beasiswa untuk GL dan GB. “Artinya, rumah sakit tanggung jawab untuk itu, kesehatannya. Rumah sakit juga mau menawarkan itu, beasiswa kepada dua anaknya sampai lulus SMA,” ujarnya.

Disinggung terkait permintaan maaf, Gregg mengatakan, Direktur RS Sentosa Margaretha Kurnia, telah menyampaikan langsung permintaan maaf tersebut kepada para korban. Bahkan, menurut dia, bukan kali pertama permintaan maaf itu disampaikan. 

“Waktu pertemuan dengan kedua ibu di rumah sakit (Mei 2023), juga direktur sudah menyampaikan permintaan maaf, dan kemudian akan membantu sebisa mungkin penyelesaian masalah ini. Jadi kalau dibilang tidak pernah menyampaikan permintaan maaf, itu menurut saya terlalu naif kita,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement