Rabu 30 Aug 2023 07:06 WIB

Cegah DBD, Metode Wolbachia akan Diuji Coba di Ujungberung Bandung

Uji coba metode Wolbachia rencananya dimulai Oktober mendatang.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Petugas menunjukkan telur nyamuk Aedes aegypti yang sudah disuntikkan bakteri Wolbachia.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
(ILUSTRASI) Petugas menunjukkan telur nyamuk Aedes aegypti yang sudah disuntikkan bakteri Wolbachia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Jawa Barat, akan mencoba menerapkan metode Wolbachia untuk penanganan demam berdarah dengue (DBD). Metode tersebut ditujukan untuk pengendalian penyebaran virus dengue melalui nyamuk Aedes aegypti dengan bakteri Wolbachia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung Ira Dewi Jani mengatakan, metode Wolbachia akan mulai diujicobakan pada Oktober mendatang. Kecamatan Ujungberung, sebagai salah satu kecamatan dengan kasus DBD terbanyak di Kota Bandung pada 2022, akan menjadi proyek percontohan.

Baca Juga

“Kita sudah uji coba resistensi juga dengan menangkap nyamuk dan telurnya di Ujungberung. Tahapannya sudah dijalankan,” kata Ira, Selasa (29/8/2023).

Menurut Ira, kepala UPT Puskesmas Ujungberung pun telah mendapat pelatihan mengenai inovasi Wolbachia. “Dukungan lintas sektor kewilayahannya juga bagus. Apalagi ini pilot project, jadi harus ada dukungan juga dari masyarakat. Maka dari itu, Ujungberung dipilih sebagai pilot project Wolbachia,” ujarnya.

Penerapan metode Wolbachia

Ira mengatakan, perantara atau vektor virus dengue, yang menyebabkan penyakit DBD, adalah nyamuk Aedes aegypti. Dengan metode Wolbachia, kata dia, telur nyamuk Aedes aegypti akan disuntikkan bakteri Wolbachia dan dibiarkan menetas hingga menjadi nyamuk dewasa.

Menurut Ira, jika nyamuk dengan Wolbachia itu menggigit pengidap virus dengue, virus yang dihisap nyamuk itu akan dilumpuhkan oleh bakteri tersebut. Dengan begitu, nyamuk tersebut tidak akan bisa menyebarkan virus dengue lagi ke tubuh manusia.

“Jangan takut kalau bakteri Wolbachia akan masuk ke tubuh manusia. Ukuran bakteri tersebut lebih besar daripada moncong nyamuk, sehingga saat nyamuk menggigit manusia bakteri Wolbachia tidak akan masuk ke dalam tubuh,” kata Ira.

 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ مَا قَالُوْا ۗوَلَقَدْ قَالُوْا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوْا بَعْدَ اِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوْا بِمَا لَمْ يَنَالُوْاۚ وَمَا نَقَمُوْٓا اِلَّآ اَنْ اَغْنٰىهُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ مِنْ فَضْلِهٖ ۚفَاِنْ يَّتُوْبُوْا يَكُ خَيْرًا لَّهُمْ ۚوَاِنْ يَّتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ عَذَابًا اَلِيْمًا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚوَمَا لَهُمْ فِى الْاَرْضِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
Mereka (orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakiti Muhammad). Sungguh, mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir setelah Islam, dan menginginkan apa yang mereka tidak dapat mencapainya; dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), sekiranya Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertobat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di bumi.

(QS. At-Taubah ayat 74)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement