REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyebut popularitas produk halal dan tingginya permintaan datang dari konsumen nonmuslim. Hal ini dikarenakan para konsumen nonmuslim mencari produk yang berkualitas tinggi, baik, dan aman.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ekonomi halal berpotensi terus berkembang karena penerapan kerangka dan prinsip halal tidak hanya dibatasi oleh batasan agama. Hal ini juga mencakup standar kesehatan, kebersihan, dan keselamatan yang relatif tinggi.
"Popularitas produk halal dan peningkatan permintaannya dianggap datang bahkan dari konsumen nonmuslim. Konsumen kecil mencari produk yang berkualitas tinggi, baik, aman, dan terutama beretika yang tertanam dalam perdagangan dan nilai-nilai halal," ujarnya saat acara The 7th Annual Islamic Finance Conference, Selasa (29/8/2023).
Menurutnya, industri halal telah tumbuh positif di tengah tantangan global yang serius dan beragam. Tercatat sebanyak 1,9 miliar Muslim di dunia menghabiskan dua triliun dolar AS khusus produk halal pada 2021.